BUNUH DIRI Isra' Mi'radj PasangIklanGratis Hijriyah vs Masehi Muhammad dan Anemogamy PasangIklanGratis Alam Semesta Terbatas PasangIklanGratis

Jokowi Dipermalukan Pramono Anung

jokowi dipermalukan pramono anung
Jokowi Dipermalukan Pramono Anung. Ditolaknya Jokowi oleh Ratusan Mahasiswa dari Perguruan Tinggi Terbaik Negeri ini, ITB, ternyata berbuntut panjang. Dengan penuh kesigapan Pramono Anung dan Sidarto Danusubroto segera mengadakan kontak dengan para kadernya yang berasal dari alumni ITB untuk mengadakan deklarasi dukungan untuk Jokowi. Hal ini sangat penting untuk mengembalikan kepercayaan publik atas citra Jokowi yang sempat anjlok dengan adanya penolakan dari putra putri terbaik negeri ini. Kedua petinggi PDIP ini sempat meyakinkan Jokowi bahwa keluarga besar alumni ITB mendukung beliau. akan tetapi sampai acara selesai tak lebih dari 50 orang yang hadir, itupun sebagian besar para kader PDIP sendiri. Tempo sempat membantu menutupi aib ini dengan menuliskan 500 orang alumni ITB mendukung Jokowi, serta tidak menuliskan bahwa kedua petinggi PDIP hadir di situ. Namun jumlah 50 orang terlalu meremehkan Jokowi. Beberapa orang mencibir, alih alih sebuah dukungan, jumlah itu lebih terkesan penghinaan secara halus yang setara dengan pernyataan bahwa Jokowi tidak laku dikalangan orang-orang paling pintar di negeri ini. Kenyataan inilah yang memicu spekulasi bahwa ada kesengajaan dua petinggi PDIP ini. Orang mengatakan Jokowi Dipermalukan Pramono Anung.


Jokowi Dipermalukan Pramono Anung


Jokowi sendiri tidak hadir dalam acara tersebut, tetapi menyinggung masalah jumlah yang cuma 50 orang itu, seperti biasa Jokowi mengangkat bahu sambil memberikan isyarat kalau cuma 50 orang, tak harus dua pimpinan Banteng yang mengumpulkan, pak RT juga sanggup bikin kenduri untuk mengumpulkan 100 orang. Ketika dikonfirmasi apakah benar Jokowi sengaja Dipermalukan Pramono Anung, beliau menjawab diplomatis,"Saya tak mau dijebak kedua kalinya". 
Tampak raut kekecewan mendalam. Beliau dibawa ke ITB dengan informasi bahwa para mahasiswa dan segenap sivitas akedemika ITB mendukung beliau, dengan hati senang beliau datang ke sana, dan diluar dugaan beliau, anak anak muda terpilih yang menimba ilmu di kampus nomor satu di Indonesia ini ternyata menolak kedatangan beliau. Jokowi sempat syok karena terbiasa dielu elukan dan dipuji puji media. Beberapa komentar miring mengatakan Jokowi dijebak lagi, itu sebabnya dalam forum deklarasi yang digagas Pramono Anung itu beliau sengaja tidak hadir. Dan beruntung Jokowi tidak datang, sehingga tak harus mengalami kekecewaan kedua kalinya. Mendengar penuturan kronologis seperti ini publik semakin bertanya tanya, jangan jangan benar bahwa Jokowi sengaja Dipermalukan Pramono Anung


Jokowi Dipermalukan Pramono Anung


Jika dijajarkan Jokowi disamping Pramono Anung, maka seperti seorang santri TPA berhadapan dengan seorang master politik. Terlalu sulit bagi Jokowi untuk melihat arah gerak sang master, tetapi teramat mudah bagi Pram mengendalikan Jokowi kearah yang dia mau. Bagaimanapun manuver Megawati mengkhianati Prabowo dengan mencalonkan Jokowi sebagai capres terlalu mudah terbaca publik bahwa citra Jokowi yang dibangun media, diharapkan mampu mendongkrak perolehan suara PDIP sampai 30% agar dapat mencalonkan presiden sendiri sekaligus membuka jalan bagi Puan untuk menjadi wakil presiden. 
Saat ini ketika ternyata kehadiran Jokowi tidak mendongkrak elektabilitas Partai, ditambah kekisruhan antar keluarga mega akibat saling menyalahkan antara Puan dan Jokowi, maka wacana alternatif capres PDIP perlu dipikirkan. Tak berlebihan jika Pramono Anung memberikan semacam test case tentang respon ITB terhadap Jokowi.
Dikalangan internal PDIP tentu saja penolakan ITB dan diremehkannya Jokowi oleh alumni ITB, menjadi bahasan penting untuk menentukan apakah tetap mencalonkan Jokowi atau kembali pada Prabowo atau membuat Plan B.
Kubu pendukung Jokowi tampak masih tenang meskipun juga telah membaca isyarat tersebut bahwa Jokowi sengaja dipermalukan Pramono Anung dalam kasus penolakan Jokowi oleh ITB dan alumninya.





Related Post / Artikel Terkait:



4 komentar:

Artikel Ini Bagus (Good) atau Jelek (Bad)? Please Comment here