Imam Bukhari Siap Ke Neraka? Benarkah? Cukup beralasan pertanyaan ini muncul dari seorang santri yang berani mempertanyakan apa saja tanpa 'ewuh' atau takut di setrap kiyainya. Pertama, Imam Bukhari menuliskan hadits mengenai ancaman bagi seseorang yang berbohong atas nama Nabi. Yang kedua Beliau sendiri entah sadar atau tidak ternyata menuliskan juga hadits hadits yang disinyalir palsu. Masalahnya sederhana. Siapa saja yang mengatakan "qoola rasulullah saw,........dst" padahal Nabi tidak pernah mengatakan demikian,.. maka itulah yang disebut berbohong atas nama Nabi. Thus, jika Bukhari mencantumkan suatu hadits kemudian terbukti bahwa hadits itu palsu, artinya Bukhari telah berbohong atas nama Nabi, karena sebenarnya Rasulullah tidak pernah mengatakan hal yang demikian itu. Jadi apakah memang benar Bukhari sudah siap ke neraka dengan pencantuman hadits palsu dalam kitabnya yang dicap sebagai paling shahih itu? Bagaimana penjelasannya?
Mengenai hadits palsu dalam shahih Bukhari silakan baca disini.
Mengenai Ancaman bagi yang berdusta atas nama Nabi bisa baca di sini
1. Jika kita asumsikan Bukhari sebagai orang yang menyampaikan hadits kepada kita maka dalam masalah hadits palsu yang tercantum dalam kitabnya menjadi kasus berbohong atas nama Rasul
Contoh: salah satu hadits tentang isra' miraj, (Qatadah: Telah mengisahi kami Anas bin Malik, dari Malik bin Sha’sha’ah ra, ia telah berkata: Telah bersabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam: “...............dst") Jika benar Rasulullah bersabda demikian, tentu tak masalah. Namun jika sebenarnya Nabi tidak mengatakan hal tersebut maka Bukhari masuk ke dalam kelompok orang yang berdusta atas nama Rasulullah. Konsekuensi ini tidak harus menunggu pembuktian orang mengenai sahih atau tidaknya hadits tersebut. Yang jelas hanya ada dua kemungkinan itu.
2. Beberapa orang yang lebih hati hati memilih menempatkan Bukhari bukan sebagai orang yang menyampaikan sabda Rasulullah. Menurut mereka yang terbaik adalah menempatkan Bukhari sebagai seorang pengumpul data. Tugas Ulama berikutnya adalah menyeleksi kumpulan data bukhari ini untuk dipilih mana yang sejalan dengan Quran dan mana yang tidak. Mana yang logis mana yang tidak. Begitu seterusnya hingga tidak tersisa kecuali yang benar benar jauh dari kesalahan. Hasil seleksi ini juga belum bisa dikatakan 100% benar merupakan perkataan Nabi. Pintu bagi ahli hadits baru yang bersedia menyeleksi lagi tetap harus dibuka, begitu seterusnya.
3. Nampaknya Bukhari sendiri menempatkan dirinya sebagai pengumpul hadits sebagaimana dimaksud orang orang pada poin 2 di atas. Buktinya dalam kitab itu dia membuat klasifikasi. Kalau boleh disebut akurasi maka sebenarnya yang disebut shahih hasan dst adalah tingkat akurasi hadits dalam penisbatannya pada Rasullah.
4. Jika benar Bukhari seorang akademisi nomor wahid, pasti beliau berani mengubah stempel shahih nya sebuah hadits apabila ditemukan beberapa data yang menunjukkan bahwa hadits tersebut bertentangan dengan Quran atau bertentangan dengan logika.
Jadi benarkah Imam Bukhari Siap Ke Neraka?,...nampaknya pertanyaan ini perlu diperbaiki. Bukhari mendedikasikan hidupnya untuk mengumpulkan hadits dengan asumsi semakin banyak data yang bisa terkumpul diharapkan orang sesudahnya bisa menempuh jalan yang lebih mudah dalam menentukan hukum dan konsep konsep ajaran Islam.
seneng baca paragraf terakhir.. wise banget... :D
BalasHapusgak perlu buat argue baru, gak usah membenarkan yang salah, gak usah menyalahkan yang benar...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Hapusanda bikin artikel ini mikir dulu gak? belajar dulu gak tentang hadits, ttg mustolah hadist kalo ga belajar jangan seenaknya bicara, bicara kok tanpa dalil, tanpa hujjah, sesat ini blog isinya semua ga bener,
BalasHapusiya, jangan berburuk sangka
HapusAnonim17 Juli 2013 08.08
HapusKayak kamu pinter aja, mengatakan blog ini sesat dan isinya gak bener semua,
Kebenaran itu hanya milik Allah (bacaan yng benar adalah Al Quran) selain itu adalah talawengkarrrrr
we islam ko ada link iklan ke pesugihan???
BalasHapusYang bener Al-Quran, hadist yang bener yang sesuai Al-Quran. Top dah.
BalasHapusSippp, cukup Al Quran saja
Hapuslah kalau alqur"an saja, dari mana anda tau cara mengerjakan sholat????kapan waktu sholat???kapan waktu puasa????kapan diharamkan sholat???kapan di haramkan puasa????
Hapusini blog orangnya nasrani yg terselubung islami padahal tukang fitnah,sekedar buka kitab2 islam terus di putar balik atau juga di selewengkan dari kaidah yang sbenarnya
BalasHapusKamu lebih kejam dari seorang pembunuh
Hapusbarangkali ini blog milik muslim yang berfaham inkarussunnah. di Indonesia diantaranya ISA BUGIS
HapusTOP banget deh. . . mondok dimana dulu?
BalasHapusJangan tanya mondok dimana, karena petunjuk Allah datang tidak selalu di pondokan tapi di pasar atau di tempat kumuh sekalipun
Hapuspertanyaannya, petunjuk yg diterima benar dari ALLAH???bagaimana anda tau itu benar atau salah???mondok itu kan bukan berarti pesantren, bisa aja yg lain tp maksudnya yg pasti tempat belajar, nah kalau ga belajar bagaimana bisa tau yg benar atau salah????
Hapusgw jadi bingung nih,, ini blog yg bner atau yg keblinger ya? perlu diselidiki dulu isi dari blog ini
BalasHapusKenapa pusing pikiri benar salahnya orang?
HapusKembalilah ke Al Quran maka kamu temukan kebenaran hakiki
pertanyaannya,apakah bukhory pernah mendeklarasikan bahwa dia adalah "penyampai hadits shahih,atau seperti yng anda bilang pd akhir2 paragraf,bahwa dia adalah sekedar mengumpulkan saja,tanpa ada maksud ingin mendapat "pengakuan" dari orang2 setelahnya,saya fikir "gelar2 spt itu" hanya bisa-bisanya kita saja,sebagaimana mereka telah membuat madzhab2 dlm kehidupan ummat Islam skrng,sebab Hanafi,Syafi'i,Hambali dll,mereka tdk pernah mendeklarasikan sbg "imam madzhab",hanya Rasulullah sajalah yng mendapat setempel gelar dari Allah,itupun jika kita benar2 meyakini Al-Qur'an sbg "Al-Haq".
BalasHapusartikel yng bagus dalam mencerdaskan cara berfikir ummat,tks.
Ok setuju, Mengapa kita cari kebenaran selain Al Quran?
Hapusbukan mencari kebenaran lain selain al qur'an, tetapi pencari info pelengkap yg benar, karena ga semua tentang syari'at tertulis gamblang dalam al qr'an, contoh sederhana adalah bagaimana gerakan / cara sholat???? kalau bukan dari hadits dari mana anda tau gerakan sholat???
HapusBerlebihan sekali judul artikelnya..??? #sad#
BalasHapusINI YANG PUNYA BLOG NYAMAR JADI ORANG ISLAM CUMA BUAT NGERUSAK AGAMA ISLAM
BalasHapuswaahh inimah blognya orang goblog, yangmau mempengaruhi orang islam , terpecah dan tidak percaya akan keimanan kita sebagai umat islam........ hati-hati orang-orang syiah sedang mengintip kelemahan muslim di indonesia.
BalasHapusJangan -jangan kamu sendiri yang goblog
HapusKarena orang pinter itu diam dan bicara hanya yang baik
Yang saya tanyakan: Bukhari itu hidup pada zaman Nabi Muhammad apa tidak?
BalasHapusSedangkan yang hidup bersama juga bisa salah menyampaikan
Kalau aku sich lebih percaya Al Quran dan bertanya langsung kepada Allah. Gak Percaya? berarti gak beriman.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Hapusahlussunnah wal jamaah itu ada 4 kriteria;
BalasHapus1.DALAM AQIDAH MENGIKUTI syeh abu mansur almaturidi dan syeh abu musya al 'asyari yg dikenal dengan AQO'ID 50(meliputi sifat wajib allah 20,muhal 20,jaiz 1. sifat wajib rosul 4,muhal 4,dan jaiz 1,)
2.DALAM URUSAN FIQIH mengikuti salah satu mazhab 4,hanafi,maliki,hambali,syafi'i(tidak dicampur aduk kecuali tingkah dorurot)
3.DALAM URUSAN HADIS YG DIBUAT HUKUM FIQIH mengikuti imam bukhori dan muslim.
4.DALAM URUSAN TASHOWUF mengikuti syeh abul qosil al-junaidi al-baghdadi..
selain islam yang tidak berpedoman/mengkufuri 4 kriteria tersebut,,
bisa di katagorikan bukan ISLAM AHLUSSUNNAH
bisa jadi mereka adalah ISLAM FALASIFAH,MUJASIMAH,JABARIAH,WAHABIAH dll...
jadi bagi muslim yang gak berpedoman pada ke 4 kriteria yang ente sebutin itu bukan ahlusunnah? waduh berarti Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali") itu bukanlah ahlusunnah berarti.
Hapusmas pada zaman khulafa gg ada aswaja mas , tapi kita jg mngkuti khulafa rasidin bahkan mereka jg menjadi rawi hadist nabi
Hapusini adalah blog kafir siapa sj yg meragukan shahih bukhori maka dia tlah kafir dn tmpatnya adalah neraka,,,,,,,
BalasHapuskafirlah orang yg meragukn shahih bukhori,,,,,,,
BalasHapusAkhir jaman banyak tulisan yang mencipatakan keraguan...tak perlu ragu kebenarannya dengan apa yang kita yakini selama bersumber dengan dalil yang haq.
BalasHapusgak perlu di bahas
BalasHapusVery informative, keep posting such good articles, it really helps to know about things.
BalasHapusada yg mengkafirkan lah, ada yg nuduh yg punya blog sesat lah. woi melek. baca artikelnya pelan2 pake pikiran yang jernih dong.. :D
BalasHapus??????
BalasHapusperlu diketahui pula bahwa madzhab inkarussunah sudah ada sejak abad ke 2 hijriyah. merka tetap muslim selama masih mengakui kenabian Muhammad SAW. namun dosa akan ditanggung jika memecah belah umat.
BalasHapusInkkarussunah blog ini
BalasHapusmaaf mas kalau mau bikin blog jangan pake argumen sembarangan
BalasHapusdalam mempelajari agama dan memahaminya itu ada 2 dalil :aqli dan naqli,bukan dgn fanatisme saja seperti org org yg ngaku ASWAJA atau ASJAWA .yg dijamin oleh Allah SWT dari kesalahan hanyalah para nabi & rasul...JELAS tdk termasuk perawi hadits..dah itu aja ngapain repot. bila perawi hadits ambil bahan dari org lain yg tdk hidup se jaman dgn rasulullah apa bisa di jamin tdk ada kesalahan info nya. jadi antara alquran dan hadits itu hrs sinkron...bukannya bersebrangan...dasar kalian itu dogol, bodoh semua...belajar dulu kalian ke Aceh...
BalasHapuswassalam
Assayyid muhammad albadr