"Yesus dikirimkan Allah ke dunia untuk menebus dosa manusia dengan cara mati di kayu salib. Oleh karenanya marilah kita bersatu padu untuk membunuh Yesus dan menyalibkannya agar rencana penebusan dosa segera terlaksana", itu opini yang disebarkan Paulus ketika ikut barisan Yahudi dalam membantai para pengikut Yesus. Beberapa puluh tahun kemudian Paulus menempelkan opini tersebut untuk bisa disahkan sebagai bagian dari bible. Dia katakan,"Yesus telah benar benar kita bunuh dan kita salibkan bersama sama di bukit golgota,.. maka marilah kita semua bergembira dengan pembunuhan ini, karena dengan terbunuhnya Yesus maka telah selesai pula proses penebusan dosa manusia". Seperti itu ide pokok pemikiran Paulus yang berhasil menyusup ke dalam bible dan sukses menipu milyaran manusia di bumi sampai hari ini. Dengan opini yang berusaha meyakinkan orang bahwa yang dibunuh dan disalib itu benar benar Yesus, artinya Yesus telah dibunuh Pendeta Paulus secara politis. Motif pembunuhan berencana seperti inilah yang tidak pernah diungkap bahkan para kristiani yang mengaku mencintai Yesus pun sampai tak pernah punya setitikpun pertanyaan kenapa Yesus dibunuh? mereka hanya dikasihtau oleh Paulus dkk melalui opini yang disipkan dalam bible bahwa memang Yesus harus dibunuh dan disalipkan. Bagaimana penjelasannya?
Absurditas Konsep Penebusan Dosa
Tidak satupun orang berakal di muka bumi yang sejara jujur membenarkan konsep ini. Oleh karenanya tak terlalu bermanfaat membahasnya secara filosofis. Sebaliknya hanya dengan menganalisa alur kisah penyaliban Yesus, kita bisa segera tau betapa tangan konspirasi telah benar benar menempelkan konsep absurd ini ke dalam Bible.
Kalau benar Yesus datang untuk menebus dosa manusia dengan cara mati di kayu salib, mestinya tidak perlu terjadi pengepungan di Taman Getsemani. Yesus tak perlu berdoa "Elli Lamma Sabakhtani". 12 Murid tak perlu melindungi Yesus dari kejaran Pontius Pilatus yang mau menyalipkannya.
Mestinya justru Yesus dengan bersemangat berjalan sendiri ke golgota diiringi 12 murid yang bersorak sorai,
"Ayo ayo kita semua bergembira karena sebentar lagi Tuhan kita Yesus hendak mati di kayu salib agar dosa kita lunas!"
Bahkan Yesus pun tak kan bersedih apalagi menderita karena dia pasti bilang,
"Ayo manusia semuanya kalian akan aku tebus dengan kematianku dikayu salib. Ayo semuanya bahu membahu untuk menyalib saya, nanti kalau saya sudah mati di kayu salib hendaklah kalian bergembira merayakan kematian saya itu karena dengan kematian saya, dosa kalian semua telah aku tebus. PAHAM?"
begitu kira kira alur yang tepat sesuai dengan konsep penebusan dosa yang "diajukan" Paulus.
Tapi yang terjadi tidak demikian bukan?
Paulus Menyisipkan Teks Apologetik
Nampaknya Paulus sedikit pintar dan agak setuju dengan argumen saya di atas, oleh karenanya dia sempat menyelipkan teks yang bernada seolah olah Yesus tidak melakukan perlawanan alias setuju 100% untuk dibunuh disalibkan.
Sayangnya teks ini tak mampu menghapus kisah pengepungan taman getsemani secara umum yang memperlihatkan bahwa Yesus dan para Muridnya melakukan perlawaan dan penyelamatan diri.
waduhh.. bodoh sekali..
BalasHapuswaktu Yesus masih hidup, paulus itu belum ada.
setelah Yesus wafat baru paulus hidup,
kok bisa paulus membunuh Yesus secara politis..
ngawur goblok..
EDAN SIA..
@Recky Watung kata yang anda tuliskan "bodoh sekali, ngawur goblok, dan EDAN SIA" bisa anda nila sendiri akurasinya. bisa jadi lebih pas bila anda sendiri yang memakai sifat sifat itu. mangga silakan dibaca riwayat pak Paulus : Sebelum bertobat Paulus dikenal sebagai penganiaya umat Kristen mula-mula. Ia adalah seorang Farisi yang sangat taat kepada Hukum Taurat.[4] Kisah Para Rasul juga mengutip perkataan Paulus yang menyebut bahwa ia "adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi"[8]
HapusPertobatan Paulus dapat diperkirakan antara tahun 33-36 dengan bukti kuat untuk tahun 34[9][10][11] dengan mengacu pada salah satu suratnya.[12] Menurut Kisah Para Rasul, pertobatannya (atau metanoia) terjadi di jalan menuju Damaskus di mana ia mengalami "pertemuan" dengan Yesus, yang kemudian menyebabkan ia menjadi buta untuk sementara (Kisah Para Rasul 9:1-31, 22:1-22, 26:9-24). Pertobatan ini sangat istimewa dimana kemauan untuk Paulus bertobat awalnya datang dari Tuhan Yesus sendiri setelah itu barulah muncul niatan bertobat dari Paulus sendiri.
anda buka itu injil baru bibel coba anda buka injil lama....terima kasih semoga logikanya terbuka
Hapus3 Abad gereja romawi ga punya kitab suci... Yg Bela yesus dgn injil Aselinya malah dibunuh diracuni dibuang Dari kerajaan romawi.
BalasHapusSangat logis. Logika dasar yg tak bisa diguga
BalasHapusSangat logis. Logika dasar yg tak bisa diguga
BalasHapusgood reason
BalasHapusLebih baik tidak beragama, ketimbang beragama untuk membandingkan ajaran.
BalasHapusPada intinya ajarannya yang baik itulah agama yang sesungguh.
Udah tau agama apa yang ajarannya baik dan gak ruwet?
Hapus