BUNUH DIRI Isra' Mi'radj PasangIklanGratis Hijriyah vs Masehi Muhammad dan Anemogamy PasangIklanGratis Alam Semesta Terbatas PasangIklanGratis

SIDANG ISBAT 2013 TIDAK KONSISTEN?

Penentuan 1Ramadhan dan 1Syawal, Hilal sama sama tidak terlihat di Indonesia, kapi kok kesimpulan sidang isbatnya beda?
Waktu isbat 8 Juli 2013 hilal tak terlihat sehingga puasa ditunda sehari 1 Ramadhan=bukan 9 juli tapi 10 Juli
Waktu isbat 7 Agustus 2013 hilal juga tak terlihat tapi kok 1Syawal tidak ditunda ? tetap 8 agustus?

Beda dengan Metoda Hisab WH yang dipakai Muhammadiyah, untuk kasus 1 Ramadhan maupun 1 Syawal,.. keputusannya sama,.. esok hari = tanggal 1 bulan baru

(Isbat = tak konsisten) vs (WH Muhammadiyah = konsisten)
Benarkah Demikian? Salah. Berikut ini Penjelasannya:

1. Observasi tanggal 7 AGT sebenarnya HILAL sudah TERLIHAT(deviasi data moosighting)


Citra Hilal yang dijadikan sandaran bahwa Kamis 8 Agt 2013 = 1Syawal ini memberikan koreksi terhadap akurasi data visibilitas hilal versi moonsighting. Jika moonsighting menggunakan kriteria yang optimistik (jika masuk area visible maka pasti terlihat), sementara untuk mengakomodir penganut ru'yat kita harus memakai kriteria optimalistik dengan memasukkan sebanyak mungkin kemungkinan untuk terlihatnya hilal. 
Hasilnya "ada kemungkinan hilal benar 2 terlihat meskipun pengamat ada pada area hitam versi moonsighting" Inilah yang menjadi acuan kita menilai validitas data ru'yatul hilal 7 Agustus 2013



2. Merujuk Data Moonsighting dan HILAL tetap TERLIHAT

Demi merujuk pada data moonsighting, Bisa saja kita mengesampingkan analisis visual citra hilal yang dikemukakan Prof Thomas Djamaludin,  Namun sebenarnya hilal tetap bisa terlihat dengan menggeser titik pengamatan Pelabuhan Ratu ke arah selatan. (Hisab+Ru'yat+Moonsighting=Kamis 8 Agt2013)


Dalil Syar'i untuk kasus ini pun tak perlu kita cari cari karena Rasulullah pernah membatalkan puasa ramadhan ke 30 setelah menerima data observasi hilal dari luar madinah (mathla lain pada rentang wilayah bujur yang sama)


3 Ru'yat Boscha ITB 7 Agt 2013 vs Thiery Legalt 8 Juli 2013

Ada yang sedikit mengerti permasalahan kemudian mengatakan : menurut "moonsighting" citra boscha 7 agt untuk 1 syawal diambil dari area hitam, persis sama yang dilakukan T Legalt 8 juli untuk 1 Ramadhan. Lantas kenapa T Legalt ditolak tetapi Boscha diterima? Berikut jawabannya:

1. T Legalt mengambil gambar hilal pagi hari (lihat citra hilal telungkup + matahari dari kiri atas). Ini tidak memenuhi kriteria hilal untuk penentuan tanggal 1 karena diambil bukan saat maghrib. Tapi kan saat maghrib sudut bulan-matahari lebih besar lagi sehingga saat matahari terbenam hilal lebih bisa terlihat?. Benarkah? belum tentu. Ketika matahari di utara, pengamat di utara sedangkan bulan di selatan,...bulan bisa tenggelam lebih duluan dari matahari meskipun konjungsi sudah terjadi. Ini alasan sebenarnya kenapa T Legalt tidak mengambil citra hilal saat matahari terbenam.

2. Moonsighting memberikan data visibilitas hilal untuk observasi saat matahari terbenam. Untuk saat siang hari data visibilitas hilal nya sangat berbeda, sehingga tidak mungkin memasukkan citra Legalt sebagai sandaran hujjah penetapan ramadhan

3. Area pengamat untuk kasus Boscha vs T Legault juga berbeda, meskipun sama sama area hitam menurut moonsighting. Dimana bedanya?


T. Legalt mengambil gambar dari sebelah timur International Lunar Date Line,.. sementara Boscha mengamati dari dalam area kuning / sebelah barat International Date Line. Coba perhatikan gambar,.. jika T Legault bergerak ke arah selatan tidak memotong area merah moonsighting. Sedangkan Boscha jika bergerak ke arah selatan akan memotong area merah moonsighting






Related Post / Artikel Terkait:



2 komentar:

  1. sebelum ditetapkan 1 syawal kan ada laporan bahwa hilal terlihat di wamena jangan ngaco ah

    BalasHapus
  2. Mengawali shaum Ramadhan 1434 H untuk Indonesia bagian barat hilal sudah wujud (positif) seperti di Sabang, tapi di Indonesia bagian timur hilal belum wujud (negatif)seperti di Wamena juga Sentani. Dengan kondisi demikian pasti diantara Sabang dan Wamena bakal ada beberapa daerah yang hilalnya nol. Pertanyaan untuk saudaraku yang Muhammadiyah : Kapan orang-orang yang tinggal di daerah tersebut (hilal nol)melaksanakan shaumnya????

    BalasHapus

Artikel Ini Bagus (Good) atau Jelek (Bad)? Please Comment here