Lebaran Pasti Hari Kamis 8 Agustus 2013 Berdasarkan Hisab maupun Ru'yat. Kenapa? Tentu saja ini berdasarkan data moonsighting untuk hari Rabu 7 Agustus 2013, sebagaimana gambar di atas. (ctt: hijau=hilal visible,....biru=hilal visible jika langit cerah,....abu2=hilal visible mata/teropong,... merah=hilal hanya terlihat dengan teropong,... hitam=hilal tak mungkin terlihat meski pakai teropong. Dari gambar di atas seluruh wilayah indonesia berada pada area hitam, jadi hilal tak mungkin terlihat untuk Indonesia. Data ini membuat sebagian tim ru'yat pesimis bahwa hilal bisa terlihat sore nanti di Indonesia. Akan tetapi ada sebuah analisa sederhana yang menjelaskan bahwa Idul Fitri 2013 tetap jatuh pada hari Kamis 8 Agustus 2013. Bagaimana penjelasannya?
Kita bisa perhatikan panah biru yang menunjukkan titik paling timur wilayah di bumi yang memungkinkan bagi pengamat untuk melihat hilal melalui teropong. Saat penentuan 1 Ramadhan titik biru ada pada Garis Bujur 0 derajat, sementara utuk 1Syawal titik biru ada pada Garis Bujur 150 Derajat Bujur Timur.
Rasulullah Menyandarkan Hujjah pada Dua Data Ru'yatul Hilal
Rasulullah dan para sahabat memulai dan mengakhiri shaum Ramadhan dengan cara melihat hilal. (fenomena ini adalah hal yang disepakati, bukan yang diperselisihkan. Tidak satupun kelompok Islam yang mengatakan bahwa Rasulullah menggunakan cara lain selain melihat hilal).
Sedikitnya ada dua riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah menentukan 1 Ramadhan dan 1 Syawal berdasarkan kesaksian ru'yatul hilal dari orang luar madinah (beda mathla'). Beberapa ulama menjadikan kasus ini sebagai sandaran hujjah bagi ru'yatul hilal global. Tentu saja hal demikian ini tidak benar. Kenapa? Karena pada saat itu komunitas kaum muslimin berada dalam wilayah bujur yang sama. Mekah Madinah dan Syam memiliki waktu matahari yang sama (beda waktu tak lebih dari 2 jam).
Beberapa orang melakukan deduksi lebih cermat atas peristiwa tersebut. Bisa dikatakan bahwa : Rasulullah menyandarkan hujjah pada data ru'yatul hilal dari dua tempat berbeda pada rentang wilayah bujur yang sama.
Jumlah 2 boleh dimaknai sebagai lebih dari satu tempat. Batasannya adalah rentang wilayah bujur yang sama.
Dengan Hujjah Rasulullah, "Ru'yatul Hilal" Tetap Idul Fitri Kamis 8 Agustus 2013
Dengan paradigma ini pula ru'yatul hilal untuk wilayah Indonesia dilakukan di beberapa tempat. Sudah benar para ahli yang menjalani Sidang Itsbat tetap menunggu data ru'yatul hilal dari beberapa mathla, untuk mendapatkan lebih dari satu sandaran hujjah yang berupa kesaksian ru'yatul hilal.
Hanya saja kita lupa bahwa Islam melingkupi seluruh dunia bukan hanya Indonesia. Jika kita mengikuti garis bujur yang membatasi Indonesia sebenarnya muslimin Indonesia berada dalam rentang wilayah bujur yang sama dengan Jepang (di bagian utara) dan Autralia (di bagian Selatan).
Untuk mendapatkan data ru'yatul hilal dari mathla berbeda pada rentang bujur yang sama, afdholnya kita memasang teleskop di beberapa titik yang membentang sepanjang garis bujur dari wilayah Tokyo, Papua, sampai Sydney.
Ketika semua teleskop di beberapa wilayah pengamatan di Indonesia tidak "mendapatkan" hilal sore nanti,.. sebenarnya teropong yang terletak di wilayah Australia selatan dan barat akan mendapatkan foto hilal tersebut. Dan bapak menteri yang ada di Jakarta bisa segera menetapkan,..sebagaimana Rasulullah menetapkan 1 Syawal dan 1 Ramadhan berdasar data hilal dari tempat berbeda dalam rentang wilayah bujur yang sama
Hikmah Tersembunyi Perintah "Ru'yatul Hilal" dari Manusia Mulia Rasulullah Muhammad
Perintah ru'yat dalam konteks artikel ini mestinya membuat kaum muslimin menjadi kaum paling maju dalam teknologi teleskop. Kita akan bangun titik titik pengamatan hilal yang membentang dari kutub utara sampai selatan sepanjang garis bujur. Dari GMT sampai IDL semuanya terbentang titik titk pengamatan semacam ini dengan teknologi teleskop paling canggih.
Pusat pengamatan tersebut akan menjadi lokasi wisata sain tek milik umat untuk pendidikan maupun penelitian yang tentu saja menghasilkan "devisa"
Kegiatan ru'yat oleh para santri akan menjadi daya tarik wisatawan yang bukan hanya menghibur tetapi juga mendidik.
Umat Islam menjadi umat yang paling "fasih" dalam membahas astronomi,... semoga
sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta dalam bergantinya malam dan siang benar benar terdapat ayat Allah bagi ulul al bab,...
(by adil muhammadisa)
Hanya saja kita lupa bahwa Islam melingkupi seluruh dunia bukan hanya Indonesia. Jika kita mengikuti garis bujur yang membatasi Indonesia sebenarnya muslimin Indonesia berada dalam rentang wilayah bujur yang sama dengan Jepang (di bagian utara) dan Autralia (di bagian Selatan).
Untuk mendapatkan data ru'yatul hilal dari mathla berbeda pada rentang bujur yang sama, afdholnya kita memasang teleskop di beberapa titik yang membentang sepanjang garis bujur dari wilayah Tokyo, Papua, sampai Sydney.
Ketika semua teleskop di beberapa wilayah pengamatan di Indonesia tidak "mendapatkan" hilal sore nanti,.. sebenarnya teropong yang terletak di wilayah Australia selatan dan barat akan mendapatkan foto hilal tersebut. Dan bapak menteri yang ada di Jakarta bisa segera menetapkan,..sebagaimana Rasulullah menetapkan 1 Syawal dan 1 Ramadhan berdasar data hilal dari tempat berbeda dalam rentang wilayah bujur yang sama
Hikmah Tersembunyi Perintah "Ru'yatul Hilal" dari Manusia Mulia Rasulullah Muhammad
Perintah ru'yat dalam konteks artikel ini mestinya membuat kaum muslimin menjadi kaum paling maju dalam teknologi teleskop. Kita akan bangun titik titik pengamatan hilal yang membentang dari kutub utara sampai selatan sepanjang garis bujur. Dari GMT sampai IDL semuanya terbentang titik titk pengamatan semacam ini dengan teknologi teleskop paling canggih.
Pusat pengamatan tersebut akan menjadi lokasi wisata sain tek milik umat untuk pendidikan maupun penelitian yang tentu saja menghasilkan "devisa"
Kegiatan ru'yat oleh para santri akan menjadi daya tarik wisatawan yang bukan hanya menghibur tetapi juga mendidik.
Umat Islam menjadi umat yang paling "fasih" dalam membahas astronomi,... semoga
sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta dalam bergantinya malam dan siang benar benar terdapat ayat Allah bagi ulul al bab,...
(by adil muhammadisa)
karena pesannya gitu....
BalasHapus"Sedikitnya ada dua riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah menentukan 1 Ramadhan dan 1 Syawal berdasarkan kesaksian ru'yatul hilal dari orang luar madinah (beda mathla'). Beberapa ulama menjadikan kasus ini sebagai sandaran hujjah bagi ru'yatul hilal global. Tentu saja hal demikian ini tidak benar. Kenapa? Karena pada saat itu komunitas kaum muslimin berada dalam wilayah bujur yang sama. Mekah Madinah dan Syam memiliki waktu matahari yang sama (beda waktu tak lebih dari 2 jam)."
BalasHapusMeskipun sama-sama dalam satu bujur, secara alami, bulan yang bisa dirukyat itu tidak mengikuti garis bujur. Bahkan bisa jadi di makkah terlihat tetapi di madinah/syam tidak atau sebailknya.
Artinya, kalau benar-benar saklek dengan rukyat hilal lokal, maka bisa jadi Nabi mengikuti wilayah yang memang secara alami 1 hari terlebih dahulu memasuki bulan baru.
Saya lebih melihat pada masa itu ada keterbatasan dalam hal komunikasi antar daerah.
Bahkan dengan keterbatasan itupun Nabi masih menerima dan mengoreksi awal bulan. Bagaimana dengan jaman sekarang, yang munkin dalam beberapa jam kemudian, PADA HARI YANG SAMA, dilaporkan ada hilal yang terlihat?