"Kenapa sih puasa wajib itu mesti bulan Ramadhan? kenapa bukan bulan Sya'ban atau Rajab atau bulan yang lainnya saja?" "Kalau diwajibkan di bulan Sya'ban nanti ada yang nanya lagi, "Kenapa Sya'ban, kenapa bukan Ramadhan?"Barangkali benar demikian karena semuanya terserah Allah mau mewajibkan puasa di bulan mana saja yang dikehendakiNya. Tetapi lagi-lagi kalau kita simak Quran ternyata Allah memberikan penjelasan untuk pertanyaan tersebut: mari kita simak
" .....bulan Ramadhan, yang diturunkan dalam bulan itu, Al - Qur'an, Hudan lin Naas (petunjuk bagi manusia)" (QS 2 Al Baqara : 185)
Kaum Mu'minin diwajibkan berpuasa di bulan Ramadhan, karena pada bulan itulah Allah menurunkan Kitab yang Mulia al Qur'an. Dengan kata lain hendaklah kita mengingat, mengenang peristiwa itu, mengambil manfaat dari Quran yang diturunkan pada bulan itu, serta berterimakasih dan bersyukur kepada Allah yang telah menurunkannya. Lanjutan dari ayat di atas:
"wa litukabbira Llahu ala maa hada kum, wa laallakum tasykurun"
"dan agar kalian mengagungkan Allah atas petunjuk yang diberikannya atas kalian. dan agar kalian bersyukur" (QS 2 Al Baqara : 185)
Ramadhan dan Qur'an
Ada korelasi spesifik antara Ramadhan dan Quran. Bahkan ada sebutan syahrul Quran. Ramadhan memiliki arti yang sangat penting untuk
kembali mengingat Allah yang telah menurunkan Quran sekaligus menunjukkan rasa terimakasih kita kepada Allah dengan cara menyimak kembali Al Quran mentadaburi lebih dalam lagi sehingga benar benar menjadikan Quran ini sebagai petunjuk hidup kita.
Kita simak lagi akhir ayat 185 surah Al baqarah :
"dan agar kalian mengagungkan Allah atas petunjuk yang diberikannya atas kalian. dan agar kalian bersyukur" (QS 2 Al Baqara : 185)
Jelas disebutkan didalam ayat tersebut bahwa bersyukurnya kita harus dikaitkan dengan diturunkannya Quran sebagai petunjuk (bukan hanya bacaan). Beberapa penafsir memberikan penekanan bahwa tidak mungkin Quran bisa berfungsi sebagai petunjuk kalau hanya dibaca. Quran harus diteliti ditadaburi dan difahami dengan cermat. Dengan kata lain kaum muslimin yang hanya membaca, melagukan Quran tanpa memahami dan mengamalkan isi Quran tidak bisa disebut sebagai orang yang menerima Quran sebagai petunjuk. Padahal sehubungan dengan bulan Ramadhan, Quran disebut sebagai petunjuk bagi manusia. Tidak mengherankan, saat ini mulai banyak generasi muda muslim yang menambah amalan Ramadhan dari sekedar menghatamkan Quran, menjadi sebuah kegiatan yang lebih serius yaitu meneliti artinya dan memahami serta berusaha menerapkannya dalam konteks kehidupan sehari hari.
Jelas disebutkan didalam ayat tersebut bahwa bersyukurnya kita harus dikaitkan dengan diturunkannya Quran sebagai petunjuk (bukan hanya bacaan). Beberapa penafsir memberikan penekanan bahwa tidak mungkin Quran bisa berfungsi sebagai petunjuk kalau hanya dibaca. Quran harus diteliti ditadaburi dan difahami dengan cermat. Dengan kata lain kaum muslimin yang hanya membaca, melagukan Quran tanpa memahami dan mengamalkan isi Quran tidak bisa disebut sebagai orang yang menerima Quran sebagai petunjuk. Padahal sehubungan dengan bulan Ramadhan, Quran disebut sebagai petunjuk bagi manusia. Tidak mengherankan, saat ini mulai banyak generasi muda muslim yang menambah amalan Ramadhan dari sekedar menghatamkan Quran, menjadi sebuah kegiatan yang lebih serius yaitu meneliti artinya dan memahami serta berusaha menerapkannya dalam konteks kehidupan sehari hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel Ini Bagus (Good) atau Jelek (Bad)? Please Comment here