BUNUH DIRI Isra' Mi'radj PasangIklanGratis Hijriyah vs Masehi Muhammad dan Anemogamy PasangIklanGratis Alam Semesta Terbatas PasangIklanGratis

Apakah Syiah Itu Sesat?


Sorang bertanya apakah Syiah itu sesat? Saya tidak menjawab kemudian dia bertanya apakah Rasulullah itu Syiah atau Sunni? Nah kalau yang ini langsung saya jawab Rasulullah, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali bin Abi Thalib, mereka semuanya bukan Syiah bukan pula Sunni. Jawaban ini mirip jawaban Quran ketika Yahudi dan Nasrani saling “berebut”,… yang satu bilang Ibrahim itu Yahudi, yang lain bilang Ibrahim itu Nasrani. Dan Quran menegaskan Ibrahim bukanlah yahudi bukan pula Nasrani tapi seorang yang lurus dan berserahdiri pada Allah(muslim). Dia manggut manggut, entah karena paham atau karena mumet. Tapi dia teus mengejar,”Jadi syiah itu sesat kan?” Saya katakan,”jangan kasih saya multiple choice, tapi saya akan jelaskan di blog way to islam by heart, karena cara pandang “hitam putih” seringkali mengaburkan pemahaman” Jadi gimana jelasnya?

Fatwa sesat hanya bisa ditarik atas sebuah ajaran tertentu tetapi tidak bisa dinisbatkan pada sekelompok orang. Artinya yang bisa dihukumi sesat adalah ajaran Syiahnya, bukan orang orangnya. Kenapa demikian? karena sebenarnya kalau mau lebih teliti kita akan dapati bahwa dari orang orang yang "kelihatannya" termasuk kelompok syiah, ternyata tidak semuanya tahu ajaran Syiah yang sebenarnya. (Ini berlaku pada kelompok islam manapun). Beberapa sahabat saya "syiah" tetapi menganggap Abu Bakar Umar dan Utsman adalah sama dengan Ali bin Abi Thalib dalam kedudukannya sebagai pengganti Rasulullah. Padahal menurut Fatwa MUI disebutkan bahwa ajaran Syiah tidak mengakui khulafaur rasyidin kecuali Ali saja. Memang sedikit rumit, apalagi jika kiat kiat taqiyah (menyembunyikan keyakinan) yang dinisbatkan pada pengikut syiah benar benar mereka lakukan. Artinya apa yang mereka zahirkan pada kita tidak sama dengan yang terjadi sebenarnya. Namun jika memang demikian maka tanggungjawab kita hanyalah sebatas yang kita ketahui secara zahir, sedangkan mengenai keyakinan hati mereka sebenarnya itu urusan mereka dengan Allah. Fatwa MUI sudah benar 100%. kemungkinan kesalahan bisa terjadi jika informasi mengenai syiah yang diterima MUI tidak benar. Dan pada kenyataannya jika ada 12 sekte syiah bisa jadi yang  masuk dalam kategori sesat tidak 12 melainkan kurang dari itu.

Arogansi dan Fanatisme Kelompok

Mau syiah ataupun sunni, atau kelompok apa saja sebenarnya ada satu penyakit kronis yang selalu menjangkiti orang yang masuk dalam kelompok tersebut yaitu arogansi dan fanatisme kelompok yang berlebihan. Tidak terlalu penting masalah sunni atau syiah atau kelompok lain, sepanjang kita mau secara sadar terus memperbaiki pemahaman kita atas quran dan sunnah nabi, insyaallah pasti ketemu kebenaran itu. Bahkan bukan cuma syiah, dengan kelompok ahlul kitab(yahudi nasrani) pun kita masih bisa berdialog. Mana yang sama dan mana yang berbeda. Bagian yang sama kita jadikan patokan kesepakatan, kemudian bagian yang berbeda kita uji bersama sama. Allah mengkaruniakan mata telinga dan hati untuk bisa menyelami detil detil perbedaan tersebut. Dari sekian banyak yang berbeda kita bisa ambil yang paling konsisten dengan hal yang sudah disepakati.
contoh: dialog Islam Kristen
Bagian yang sama: Yesus mengatakan"Tidak ada Tuhan kecuali Allah" dalam Quran juga disebutkan demikian. maka kalimat itu harus disepakati sebagai kebenaran
Bagian yang beda: "Paulus mengatakan bahwa Yesus anak Allah" dalam Quran disebutkan "Allah tidak ber anak tidak juga merupakan anak dari Tuhan yang lain"
Bagian beda ini di periksa kembali dan dibandingkan dengan paradigma yang sudah disepakati. Dalam kasus di atas perkataan paulus tidak konsisten dan bertentangan dengan perkataan Yesus yang dimuat dalam bibel dan Quran. maka dengan sendirinya perkataan Paulus batal.
Kesulitan sesungguhnya bukan terletak pada substansi permasalahan. Masalah utamanya adalah "setiap orang meresa bahwa pendapatnya sendiri lah yang paling benar dan tidak mungkin berubah sampai kapanpun"




Related Post / Artikel Terkait:



10 komentar:

  1. saya suka pandangan netral spt ini daripada mengkafir2kan org yg mgkn lbh beriman dari kita.allah maha bijaksana

    BalasHapus
  2. "setiap orang meresa bahwa pendapatnya sendiri lah yang paling benar dan tidak mungkin berubah sampai kapanpun"

    BalasHapus
  3. Subhanallah! Akhirnya dari sekian blog yang provokatif, saya menemukan yang benar2 WISE! Selalu berkarya, terima kasih. ^^

    BalasHapus
  4. Adakah ataupun betulkah engkau menyembah Allah, hanya Allah, semasa engkau melakukan solat ataupun membaca surah Fatihah? Apakah sebenarnya erti sembah ataupun menyembah? Janganlah sesat tak sedar diri. Dan wahai kafir, tidak aku sembah siapapun yang engkau sembah: Allah, hanya Allah, adalah yang aku sembah, yakni pertuankan, juga perajakan; dan kepada Allah aku menyerah diri. www.filopu.blogspot.com

    BalasHapus
  5. Saya juga merasa hal demikian. Karena pada akhirnya apapun yang kita lakukan akan di mintai pertanggung jawabannya.kita ngga usah mengatakan ini yanh paling benar dan ini salah.

    BalasHapus
  6. mantap. keadilan harus tetap ditegakkan. tak goyah meski badai perbedaan dipertentangkan. Rahmatan lil 'alamiin, itu sudah jalan. Insha Allah

    BalasHapus
  7. Ali Imran : 65
    Hai Ahli Kitab, mengapa kamu bantah membantah[198] tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir?

    BalasHapus
  8. Berry Muhammad Naufal1 November 2015 pukul 17.35

    Tambahan buat Mas Adi S : Wahai mas Syiah, dan mas Suni mengapa kalian ribut soal Ali Utsman Umar Abubakr dan Muhammad? padahal Syiah dan Sunni tidak "didaftarkan di notaris" melainkan sesudah Muhammad dan 4 sahabatnya itu? Apakah dengkul kalian sakit sehingga tak bisa berfikir?

    BalasHapus
  9. Mumet buat awam. Jd muter2. Inti ya aja. Jawaban???

    BalasHapus
  10. kembangkan, pendapat yang netral dan berdasarkan data , semoga terus berkembang. amin

    BalasHapus

Artikel Ini Bagus (Good) atau Jelek (Bad)? Please Comment here