Takdir dianggap sebagai permasalahan yang cukup pelik dalam Islam. Sebagian Ulama memberikan “isyarat” agar umat membatasi diri dari pembahasan masalah takdir ini. Namun demikian tidak bisa dipungkiri bahwa pertanyaan yang menyinggung masalah takdir baik disengaja atau tidak, selalu saja muncul.
Dalam beberapa kasus, ustadz yang ditanya memberikan jawaban dengan memberikan beberapa analogi. Akan tetapi sebagian besar jawaban yang diberikan tidak menyentuh substansi permasalahan. Biasanya sang penanya manggut-manggut sebagai tanda paham, meskipun sebenarnya masalah takdir yang dia ungkapkan masih teramat mengganjal.
Dari sekian banyak pertanyaan tentang takdir ada dua pertanyaan paling menarik mengenai takdir kekafiran seseorang, sebagaimana berikut:
“Si Fulan lahir dari orang tua muslim. Ketika beranjak dewasa menyatakan dirinya keluar dari Islam kemudian mati dalam keadaan kafir. Apakah memang Tuhan mentakdirkan Fulan sebagai orang kafir?
”Aku terlahir dari kedua orang tua yang kafir, dibesarkan dalam lingkungan kafir, dan sekarang menjadi dewasa dalam keadaan kafir, apakah ini berarti Tuhan telah mentakdirkan aku sebagai seorang kafir?”
Mungkin saja permasalahan seperti ini dianggap sepele bagi sebagian orang, tetapi bagi beberapa orang lain jawaban yang memadai atas pertanyaan sederhana itu bisa mengubah seluruh keyakinan dan kehidupannya.
Benarkah permasalahan takdir ini terlalu sulit untuk dijawab?
Ada beberapa alasan kuat untuk mengatakan sebaliknya. Takdir bukanlah sebuah permasalahan yang sulit. Bahkan pada titik tertentu bisa dikatakan sangat mudah.
Kalau manusia memiliki keterbatasan untuk menjawab pertanyaan, maka Quran diturunkan Allah justru untuk menjawab berbagai persoalan. Artinya tidak mungkin ada persoalan rumit yang tidak bisa dijawab oleh Quran.
penjelasannya mana Mas??
BalasHapusTdk ada penjelasannya sama skl
BalasHapusassalamualaikum
BalasHapus1. manusia dari lahir sampai sebelum dewasa(bisa mebedakan yang salah dan benar) dan itu belum mendapat hidayah.
2. mengapa dikatakan belum mendapatkan hidayah/petunjuk?
manusia pada saat dewasa (dapat membedakan yang benar dan salah) memiliki akal pikiran.
3. okelah, boleh dibilang lahir dari keluarga orang kafir. tetapi, sebagai insan manusia, kita diberi AKAL pikiran.
melalui akal pikirannya itu, manusia dituntut untuk belajar lebih banyak dari isi dunia. gak mungkin manusia dewasa menutup mata dari dunia ini. pasti terbesit di pikiran bahwa "Apa sih isi dunia ini? begitu banyak ajaran agama, MANA SIH YANG PALING BENAR?"
4. dari pertanyaan simple itu saja, akan membawa kita pada pembelajaran tentang agama mana yang paling benar. disinilah kita dituntut untuk mempelajari agama-agama yang ada. Bagaimana cara membuktikannya? dengan mempelajari semua agama yang ada (comparasi religion) beserta dengan bukti-bukti nyata yang ada.
jadi menurut saya, beruntunglah orang-orang yang mau mencari kebenaran dengan comparasi seluruh agama.
HAL INI SANGAT MUNGKIN DILAKUKAN BAGI ORANG_ORANG YANG BERAKAL DAN MAU BERUSAHA MENEMUKAN JALAN KEBENARAN-NYA.
KECUALI ORANG PICIK DAN MUNAFIK SERTA FANATIK SEMPIT TERHADAP AGAMA YANG DISANDANGNYA DARI KECIL.
mudah-mudahan Jawaban saya menjawab pertanyaan diatas.
walaikumsalam wr.wb
Mantap.. saya setuju dgn jawaban anda.
HapusItulah gunanya akal untuk berfikir dan hati untuk merenung,nabi Ibrahim as jg terlahir kafir,tapi setelah berakal beliau mempertanyakan keberadaan Tuhan sampai diturunkan wahyu kepadanya..
BalasHapusMengapa si fulan yang selalu disalahkan
BalasHapusManusia paling beruntung pada hakikatnya adalah manusia yang lahir dari keluarga yang taat agama dan berkecukupan
BalasHapusRibut amat, terserah Allah lah mo si Fulan dijadikan kafir, mo dimasukin neraka atau surga. kalo memang dari lahir akan dimasukin neraka terus mau apa lu pada? Protes ? Mengajukan gugatan ke Allah? Songong.
BalasHapusAllah nggak mungkin menciptakan orang2 tertentu dgn sejak awal menakdirkan/menentukan bahwa mereka akan dimasukkan ke neraka.
HapusIni berkaitan dgn keadilan Allah. Setiap diri mendapatkan balasan yg sesuai dgn apa yg dikerjakannya.
Sungguh tidak adil kalo Allah menciptakan orang2 tertentu dgn sejak awal menakdirkan bahwa orang2 tsb akan masuk neraka.
Orang2 yg masuk neraka, mereka masuk neraka karena perbuatan mereka sendiri, bukan karena sejak awal ditakdirkan oleh Allah.
Tetap manusia diberi pilihan oleh allah untuk memilih agama islam atau tidak.
BalasHapus