VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
Pramono Anung menilai degradasi popularitas SBY hampir merata
disumbangkan seluruh koordinatoriat kementerian. Terbaru, aksi bom bunuh
diri di Solo menunjukkan lemahnya kementerian di bawah koordinasi
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.
"Kalau kita lihat dari segi popularitas yang cukup tajam dan itu terdegradasinya kepercayaan publik memiliki berbagai faktor bukan hanya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tapi secara keseluruhan kementerian termasuk koordinasi Menkopulhukam," kata Pramono di DPR, Senin 26 September 2011.
Menurut mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, SBY menyatakan ingin me-reshuffle berdasar kinerja. Menurutnya, hal itu benar-benar harus dilakukan dengan konsisten. Sebab, publik juga bisa menilai kementerian mana berkinerja bagus atau jelek dengan parameter objektif.
"Dalam reshuffle itu, basis utamanya kinerja seseorang. Kita tidak perlu dikotomi parpol non parpol," ujarnya.
Menurut Pram, reshufle kali ini, sudah di tengah jalan. Menurutnya, tidak perlu lagi mengedepankan popularitas. Tetapi kinerja kabinet.
"Harusnya pertimbangan utama bukan popularitas tapi kinerja kabinet," ujarnya.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel Ini Bagus (Good) atau Jelek (Bad)? Please Comment here