"Tuhan maha tahu. Dia tahu bahwa kelak pasti ada ciptaannya masuk neraka. Nah sudah tahu akhirnya seperti itu, tapi kenapa penciptaan manusia ini tetap dilanjutkan? Katanya Tuhan maha penyayang, mestinya Dia mengurungkan penciptaan manusia, agar tak ada satupun yang masuk neraka."
Demikian pertanyaan sederhana seorang ateis yang diberikan kepada Dr Zakir Naik dalam sebuah forum umum tanya jawab. Tanya jawab secara live memang sangat mengasyikkan namun tak bisa dipungkiri seringkali jawaban melebar sehingga ada beberapa substansi pertanyaan yang terlewat. Sang penanya, Harris adalah seorang ateis dari Phoenix Arizona USA yang berprofesi sebagai seorang manajer pemasaran. Beberapa rekan saya menanggapi seirus pertanyaan ini dan mulai memberikan penjelasan, namun tak satupun mereka yang mengutip ayat Quran yang secara substansial berkaitan dengan pertanyaan ini. Berikut jawaban Quran atas permasalahan ini
Isyarat Quran yang terlewatkan
Tak banyak yang tahu isyarat Quran bahwa sebenarnya kehendak bebas sudah diberikan oleh Tuhan sejak sebelum manusia ada di dunia. Artinya menjadi manusia bukan merupakan paksaan dari Tuhan, melainkan pilihan kita sendiri. Siapa bilang?
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,
Kedua ayat di atas mengisyaratkan pada pembaca Quran bahwa manusia lahir ke dunia sebagai pemikul amanat (Khalifatullah fil Ardli : lihat QS Al Baqarah ayat 30) yang sebelumnya telah bersaksi bahwa Allah adalah Rabb yang menciptakannya dan kelak wajib ditaatinya.
Menjadi Manusia Adalah Pilihan
Jadi lahir ke dunia sebagai manusia merupakan pilihan kita meskipun soal kita lahir dari rahim ibu yang mana kita tak pernah memilihnya. Namun tak satupun manusia diberi kemampuan mengingat peristiwa ketika kita memilih saat itu. Kelak di hari akhir semua ingatan kita dibuka sehingga semuanya jelas dan terbukti bahwa kita manusia dahulu memang benar benar telah memilih menjadi manusia dengan segala konsekuensinya. Di dunia, orang bisa percaya bisa mengingkari ayat quran itu tapi di akhirat semuanya menjadi jelas. Itu sebabnya bagi orang yang menolak berita quran kita disuruh mengatakan demikian,"....ya tunggu saja nanti setelah kita semua dibangkitkan,....mana yang benar.... persangkaan kalian atau ayat Quran"
Orang bisa mengatakan,"Saya tidak ingat bahwa saya pernah memilih jadi manusia?". Jawabannya mudah, "Sekarang ini anda menjadi manusia, itu merupakan bukti nyata bahwa anda dahulu telah memilih, sebab kalau anda tidak memilihnya Tuhan tidak akan memaksa anda menjadi manusia". Peristiwa yang disebutkan quran itu mirip seperti titik percabangan if then dalam sebuah bagan alir logika. Semua yang memilih jadi manusia diminta persaksiannya, sementara yang tidak memilih jadi manusia (kalau ada) tidak diceritakan karena bisa jadi dia menjadi malaikat atau menjadi makhluk lain atau tidak menjadi apa-apa.
Ada gambaran sederhana. Kenapa semua kita manusia dahulu memilih jadi manusia dan dengan sukarela bersaksi bahwa Allah adalah Rabb kita yang pasti akan kita taati? Sejenak kita maksimalkan kejujuran kita. Diantara makhluk Tuhan yang lain saat itu seperti langit bumi gunung danpara malaikat, dimana tak satupun memiliki kehendak bebas kecuali "keterpaksaan tunduk atas perintah Tuhan", kemudian akan diciptakan manusia dilengkapi dengan kehendak bebas sehingga memungkinkan untuk tunduk patuh kepada Tuhan bukan dengan terpaksa tapi dengan kesadaran penuh, tentu pilihan baru ini menjadi "lebih favorit" (ctt: bahkan malaikatpun konon iri kenapa bukan mereka saja yang jadi manusia).
Dalam Quran dikisahkan setelah adam dan hawa diciptakan mereka diberi kemudahan yang sangat banyak sembari menyertakan satu larangan sebagai ujian ketaatan. Sejujurnya semua orang dengan mudah mengatakan bahwa yang disediakan Tuhan untuk mereka berdua sudah lebih dari cukup, tanpa harus melanggar larangan yang cuma satu itu.
Beberapa ateis mengaku bisa mengerti hal itu namun masih sedikit kesulitan ketika dihadapkan pada pertanyaan berikutnya, "Ok lah, anggap hal itu benar terjadi, tapi bukankah Tuhan tahu bahwa nantinya banyak manusia yang gagal sehingga harus masuk neraka? Jadi mestinya Dia bisa menghentikan agar tak seorangpun yang memilih jadi manusia?"
Apabila Tuhan telah menetapkan sesuatu maka Dia tidak akan merubahnya. Ketetapan Tuhan mirip sebuah algoritma, alur logika dimana di dalamnya terdapat percabangan if then yang sangat kompleks namun tetap memiliki konsistensi yang sempurna tanpa mengandung bugs atau kecacatan. Ketika Tuhan menetapkan penciptaan manusia maka tidak akan Dia membatalkan urusan tersebut. Ketika paradigma ateis menganggap penciptaan ini merupakan bencana bagi manusia sendiri sekaligus merupakan kesia-siaan bagi Tuhan, ternyata Tuhan memberikan penjelasan bahwa tidak benar ini sia sia. Tuhan menciptakan dengan tujuan memuliakan manusia dengan membekalinya kehendak bebas, penglihatan pendengaran dan akal budi, serta semua kelengkapan penunjang yang bakal dibutuhkan manusia selama di dunia agar bisa sukses menjalani pilihannya sendiri, sekaligus bisa membangun kemuliaannya melebihi semua makhluk Tuhan yang lain. Bahkan Tuhan memberikan petunjuk, kiat kiat sukses, peringatan kehati-hatian, melalui malaikat dan para nabi, berupa ayat ayat Tuhan yang dibukukan menjadi Taurat, Zabur, Injil dan Quran.
Asumsikan keputusan penciptaan manusia merupakan awal sebuah bagan alir, maka Tuhan menyiapkan teramat banyak simpul if then sepanjang perjalanan hidup manusia di dunia yang setiap kali dipilih secara jujur dengan akal budi yang diberikan Tuhan, maka dia dipastikan mengarah pada kondisi kemuliaan dan akhir hidup yang baik yaitu surga.
Kehendak bebas dan kejernihan akal budi merupakan sebuah kemuliaan agung yang diberikan tidak kepada makhluk lain kecuali atas manusia. Pintu pintu sukses dunia sekaligus selamat di akhirat
Penjelasan yang bagus banget boss
BalasHapusijin share ya
Yang menciptakan kehendak bebas manusia itu juga Tuhan. Semua Tuhan yg menciptakan.ketika kita ditanya Tuhan sebelum diciptakan ke dunia. Apakah kita sudah tau mana yg baik dan mana yg benar. Kita saja belum pernah belajar. Jadi bila kita memutuskan memilih menjadi manusia ketika kita di tanya Tuhan. Itu sama saja Tuhan bertanya pada kebodohan. Karena yang ditanya belum pernah belajar tentang mana yg baik dan mana yg benar...
BalasHapusYang menciptakan kehendak bebas manusia itu juga Tuhan. Semua Tuhan yg menciptakan.ketika kita ditanya Tuhan sebelum diciptakan ke dunia. Apakah kita sudah tau mana yg baik dan mana yg benar. Kita saja belum pernah belajar. Jadi bila kita memutuskan memilih menjadi manusia ketika kita di tanya Tuhan. Itu sama saja Tuhan bertanya pada kebodohan. Karena yang ditanya belum pernah belajar tentang mana yg baik dan mana yg benar...
BalasHapusYa itu pertanyaan lanjutannya, Seharusnya kita diberi ingatan kondisi ruh kita saat ditanya seperti apa biar lebih bijaksana, kalau seperti itu kita seperti anak SD yg butuh uang yg ditawari akan diberi uang jika mengikuti ujian yg belum kita ketahui ujiannya seperti apa, krn butuh uang ya kita merimanya,setelah menerima ternyata harus ujian perguruan tinggi, jika tidak lulus akan disiksa selama lamanya di neraka, ditambah kita dihilangkan ingatan sehingga tidak ingat kalau kita menginginkan uang itu, kebanyakan manusia tk berharap dan gk berkeinginan masuk surga cuma ingin selamat dari neraka. Yg namanya mengikuti ujian misal ujian masuk perguruan tinggi ya pasti saat ujian ingat alasan ikut ujiaanya dan termotivasi masuk perguruan tinggi...menurutku seharusnya Tuhan memberi ingatan bagaimana kondisi ruh kita saat transaksi agar lebih bijaksana
BalasHapusWkwwk...hilang ingatan bos. Ya tungguin aj bos sampe ajal menjemput baru tanya sepuasnya ke Allah itu jg kalo ga masuk neraka. Hidup di dunia cm sekejap kata orang...semoga lulus ujiannya bos.
HapusPAY, ga perlu diskusi kalo nanya nya udah mati....
HapusSURAT AL-BAQOROH AYAT 30-33
BalasHapusوَ إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّيْ جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيْفَةً قَالُوْا أَتَجْعَلُ فِيْهَا مَن يُفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَ نَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَ نُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّيْ أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُوْنَ
[30] Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau berkata kepada Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah. Berkata mereka : Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang yang merusak di dalam nya dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau ? Dia berkata : Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
________________________________________
وَ عَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلاَئِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُوْنِيْ بِأَسْمَاءِ هَؤُلاَءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِيْنَ
(31) Dan telah diajarkanNya kepada Adam nama-nama semuanya, kemudian Dia kemukakan semua kepada Malaikat, lalu Dia berfirman : Beritakanlah kepadaKu nama-nama itu semua, jika adalah kamu makhluk-makhluk yang benar.
________________________________________
قَالُوْا سُبْحَانَكَ لاَ عِلْمَ لَنَا إِلاَّ مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ
(32) Mereka menjawab: Maha Suci Engkau ! Tidak ada penge¬tahuanbagi kami. kecuali yang Engkau ajarkan kepada Kami. Karena sesungguhnya Engkau¬lah Yang Maha Tahu, lagi Maha Bijaksana.
________________________________________
قَالَ يَا آدَمُ أَنبِئْهُمْ بِأَسْمَآئِهِمْ فَلَمَّا أَنْبَأَهُمْ بِأَسْمَآئِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَّكُمْ إِنِّيْ أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ وَ أَعْلَمُ مَا تُبْدُوْنَ وَ مَا كُنْتُمْ تَكْتُمُوْنَ
(33) Berkata Dia : Wahai Adam! beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu semuanya! Maka tatkala telah diberi¬tahukannya kepada mereka nama-nama itu semua, berfirmanlah Dia : Bukankah telah Aku katakan k e p a d a kamu, bahwa sesungguh¬nya Aku lebih mengetahui rahasia semua langit dan bumi, dan lebih Aku ketahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembuyikan.
Jadi kita bisa fahami makna ayat-ayat diatas dimana kita sebagai manusia memiliki keterbatasan pengetahuan atas kerahasiaan Allah.
Mengenai perbuatan yang dilakukan oleh Allah ta'ala dan tidak diterangkan hikmahnya, maka secara asalnya manusia tidak berhak untuk bertanya, Allah ta'ala berfirman:
لا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ (الأنبياء:٢٣
Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.
Secara umum kita seharusnya berprasangka baik kepada Allah ta'ala, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لَا يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللهِ الظَّنَّ. أخرجه مسلم رقم 2877
Janganlah salah seorang kalian meninggal kecuali dia dalam keadaan berprasangka baik kepada Allah.
Seharusnya kita sibuk memikirkan apa yang kita perbuat, memikirkan dosa masa lampau supaya bisa segera bertaubat, memikirkan rencana yang lebih baik untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. Sehingga bisa mencapai kebahagiaan di Dunia dan Akhirat. Kalau kita benar-benar memikirkan kebaikan untuk diri kita dan ummat, insyaalah pikiran kita tidak akan masuk ke dalam sesuatu yang bukan ranahnya
Kalo di pikir secara logika saya sependapat tuhan itu tidak adil menghilangkan ingatan kita dari perjanjian sebelumnya atau apalah sehingga kita menyetujui menjadi manusia. Dan lihatlah orang yang terlarhir dari agama yang berbeda2, mereka lebih merugi terlahir dari rahim agama yang salah, karena mereka lupa ingatan semenjak lahir dan apesnya lahir dari agama yang salah, sudah pasti mereka akan ikut agama orang tua mereka, biarpun agama itu salah mereka akan ikut agama orang tuanya, toh mereka hilang ingatan gak tau pa2 lagi, ya seperti kita di lahirkan dari rahim ibu kita pasti kan agan2 ini ikut agama orang tua. Ini pertanyaan yang sulit. Tetapi terlebih itu saya adalah muslim yang ta'at karena saya di lahirkan dari rahim muslim, semua sudah saya rangkum dalam hasil pembicaraan dengan semua agama dan wawasan sehari-hari bahwa islam,kristen,hindu itu sama, ialah semua agama itu yang benar hanya katena lamanya umur dunia ini sehingga dari satu kepercayaan menjadi terbagi2 seperti 3 agama itu. Dan yg saya pilih adala islam, bukan berarti kristen dan hindu itu salah, semua benar hanya islam lebih saya yakini karena dengan Alasan, dewa adalah malaikat dewa apapun adalah rossul/ utusan tuhan, seringnya dewa turun ke bumi untuk membenarkan manusia adalah sangat baik tetapi yang terjadi manusia malah menyembah dewa yang saya sebut malaikat atau rosull, di gantilah yesus yang saya sebuat dan saya agungkan yaitu nabi isa saw. Ia adalah suci semua orang wajib mengikuti ajarannya karena yesus/ nabi isa adalah ajaran yg benar dia adalah anak tuhan yg sekarang umat muslim menyebutnya adala utusan allah, yesus tidak salah berkata mungkin benar ialah anak tuhan tetapi bukan berarti anak yg di lahirkan seperti yg kita sebut sekarang dari bapak dan ibu, mungkin saja yg di jaman dahulu bahasanya saja berbeda nama anak dan utusan cuma intinya itu sama dia adalah titisan dari langit untuk mendatangkan kebaikan bagi manusi untuk jalan yg benar, seiringnya waktu manusia salah jalur lagi munhkin sakinh lamanya waktu beribu2 tahun sehingga sedikit demi sedikit bergeserlah dia ajaran2 agama itu sendiri, di turunkan lagi anak allah yaitu nabi muhamad yg kami cintai, tapi kali ini nabi muhamad munhkin di perintahkan meluruskan kembali ajaran agama yg benar. Mungkin jaman nabi muhamad lebih agak moderen y jadi bahasa agak berubah gitu gak di sebut anak tuhan melainkan nabi atau rosull atau utusan. Percayalah semua agama itu benar semua agama yg ada mengarahkan kita untuk kebaikan kan, hanyaa saja saking lamanya watu bumi ini manusia yg tau ajaran2 sebelumnya sudah pada meninggal jadi di ganti dengan anak cucu cicit sampai sekarang sudah pastilah bergeser sedikit demi sedikit , bahakan yg tadinya 1 ajaran yg benar menjadi banyak aga hingga sekarang saking lamanya waktu menjadi berubah gara2 sedikit lebihnya ucapan manusia. Nah itulah jawaban logika dari saya jadi jika anda ingin memilih agama dengan cara logika carilah unsur dari awal cerita kelahiran manusia hinga sampai tahun sekarang, islam adalah agama terakhir jadi saya anutlah islam karena agama terakhir sudah pasti ini adalah agama revolution, karena menurut saya semua agama itu benar dari 1 ajaran yg bener terbelah menjadi ajaran2 lainnya yg di sebut agama. Jadi percayailah agama mana yg menurut anda benar, dan ketika anda percaya pada suatu agama barulah pelajari kedalaman dan semua aturan agama itu sendiri. Toh semua agama itu benar pada intinya, gak ada ruginya jika kita taat dan mematuhi seluruh kepercayaan dan aturan agama yg kita anut. Terima kasih
BalasHapusIntinya Tuhan Maha Mengetahui,
HapusKalau Dia Tau Apapun,Kenapa Juga Dia Ciptain Atau Merintah Yang Jelas Akan Membuat Permusuhan Antara Manusia Dengan Iblis Atau Bahkan Dengan Sesamanya..
Jujur.. Fanatik Agama Tidak Akan Bisa Berpikir Sejauh Ini-
Karena Sikap Fanatik Sendiripun Dilarang Agama,Agama Melarang Siapapun Untuk Berlebih Lebihan Dalam Hal Apapun Termasuk Mengagung Agungkan Agamanya,
Kalo Allah Ta'ala tidak menghilangkan ingatan kita, dimana letak ujiannya saudara?. Jangan pernah bilang semua Agama itu benar yah, karena Agama yang diridhoi oleh Allah Ta'ala hanya Islam. Kita di berikan akal oleh Allah Ta'ala untuk berfikir mana yang benar dan mana yang salah, dan carilah terus jalan yang benar. Semoga Allah Ta'ala selalu memberi hidayah kepada kita semua agar selalu berada di jalan yang benar lagi lurus,Aamiin.
Hapuskenapa allah menciptakan itu semua? sesungguhnya allah mengetahui apa yg tidak kalian ketahui, dan allah tidak tidak serupa dengan apapun yg kalian sifatkan,
Hapuslalu bagai mana kita mengetahui kebaikan dan keburukan? itu semua sudah ada di dalam Al-Quran, pada dasarnya manusia di ciptakan hanya untuk beribadah kepada allah saja, bukan cuma manusia tapi semua makhluk ciptaan nya, dan semua makhluk yg tidak mau bersujud kepadanya akan mendapat azab.. itu semua sudah merupakan suatu ketetapan yg sudah di tetapkan, oleh allah raja dari segala raja...
yang jadi masalahnya kita ga bakal bisa menghakimi tuhan....
BalasHapuswalaupun menurut anda tuhan"sadis" "ga adil" "dll" dan di benarkan dengan logika cara berfikir anda manusia dan terasa benar menurut anda manusia (karena pada intinya semua masalah ada karena adanya ciptaan tuhan) jika tuhan tidak menciptakan apapun maka lebih "aman" ga akan ada yg nyicipin neraka yg MENYERAMKAN MENYAKITKAN PARAH ABIS SIKSA NERAKA .....
ada jawaban simple yg pernah saya baca..." kenapa tuhan menciptakan semua ini? jwb: karena kehendak tuhan sendiri, dan segala proses yg terjadi didalamnya sudah di persiapkan dengan cara TUHAN ...bukan dengan cara MANUSIA... itulah kenapa pertanyaan tentang topik ini ga bakal bisa ada jawaban yg memuaskan,
misal kehendak manusia lebih baik ga usah di ciptakan...tapi tuhan berkehendak menciptakan MAHLUK (termasuk manusia)...
yg TUHAN itu anda atau DIA...
mau kita koar2 tuhan ga adil dll .... ga efekk.... wong kita cuma mahluk... Dia TUHAN yg berkehendak dan ga ada yg bisa halangi kehendak tuhan,,,
kalo anda manusia bertanya lagi " berarty tuhan tidak maha penyayang dan maha pengasih? karena membiarkan mahluknya masuk neraka!"
jawbanya : .... nanty disambung lagi...
Nb: saya juga termasuk yg punya pertanyaan dalam haty ttg topik ini.
banyak jwbn tapie memang ga bakal ada yg memuaskan....karena kita mengukur nilai jawabanya dengan logika manusia
Saya masih bingung, namanya gak adil dong "ingatan" kita memilih jadi manusia dihilangkan?
BalasHapusTerus tuhan memberi kita otak, tentunya tuhan bakal tau dong logika manusia berkembang dan bakal mempertanyakan hal ini, lalu kenapa ada orang bilang jangan pakai logika manusia?
Mengapa tuhan tidak ciptakan otak yang sudah ter setting menyembah diriNya?
sesungguhnya allah mengetahui apa yg tidak kamu ketahui, dan allah tidak serupa dengan apapun yg manusia sifatkan..
Hapusbaik dan buruk tidak berlaku bagi Allah.swt karena dia adalah esa dia maha berkehendak atas segala sesuatunya, lalu apa apa yang di katakan baik dan buruk itu hanya berlaku bagi sudut pandang mahluk dan memang di ciptakan hanya untuk mahluk ,khusus manusia Allah hanya menentukan kriteria suatu hal yang dia murkai dan dia kasihi yang tertoreh pada perintah dan larangan ,dan itu telah di terangkan saat kesepakatan perjanjian calon manusia dan Allah.swt dlm rahim ibu ,menurut islam neraka adalah murkanya dan surga adalah kasihnya ,penciptaan neraka dan surga lebih dahulu dari penciptaan iblis simbol dari ke ingkaran dan sisi buruk atas perintah dan larangan ,dengan kata lain mentaati perintah dan larangan adalah surga ,mengingkari perintah dan larangan neraka ,dan hakekar di ciptakan iblislah adalah bahan ujian bagi mahluk atas pilihan kehendak bebasnya ,tolak ukur dari kedua itu adalah amalan kebaikan dan dosa ,manusia di beri potensi sifat untuk taat atau mengingkari dalam diri masing dan di beri hak kehendak bebas untuk memilih ,setiap manusia punya skenario Ujian dari tuhan hingga menentukan pilihan apakah dia memilih ingkar atau patuh dari apa yang dia pahami dari ayat ayat Allah.swt yg terdapat dlm Al-Quran ,,kenapa saya demikian demikian karena apa yg di katakan baik atau buruk itu relatif dari sudut pandang siapa yg berlaku ,dan perintah dan larangan dari tuhanlah kebaikan hakiki yang berlaku dan di ridhoi ,
BalasHapusAlhamdulilah meskipun saya tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan secara logika setidaknya saya dapat jawabannya dari seseorang di dalam mimpi, mungkin saking memikirkan tentang hal ini, terserah siapapun boleh mengatakan saya murtad atau pendosa besar karna secara tidak langsung memikirkan hal ini, ustad bilang jika kita bertanya hal ini berarti kita tidak percaya allah dan ajaran islam, padahal kita sebagai umat hal wajar mencari jawaban sebenar2nya tentang agama. Berikut jawaban saya dari hasil mimpi saya tersebut.
BalasHapusOrang dalam mimpi saya berkata, anggaplah anda terlanjur lahir kedunia apapun itu anda sudah terlahir, tujuan manusia di lahirkan ke dunia untuk meraih surga, sebelum lahir anda telah melihat surga dan sangat menginginkan tinggal di surga sehingga anda memilih ikut mengikuti tata cara masuk surga, anda sangat bahagia di izinkan allah mengikuti ujian masuk surga yaitu anda rela menjadi manusia demi masuk surga dengan segala risikonya apapun itu meski harus mencicipi neraka terlebih dulu. Seperti itulah ringkas jawaban dari mimpi saya.
Percayalah teman2 semua umat, kita menjadi manusia dengan tujuan mutlak karna saya juga salah satu orang yg bersikeras dengan pertanyaan ini. Tapi dari saya kita sama2 sudah terlanjur umur pasti malu untuk pesantren, menyesal iya sudah pasti dulu tidak ikut pesantren anda pun pasti sama dengan saya. Anggaplah dunia ini tujuan kita untuk ke surga, semua orang mencicipi neraka, ingat surga yg allah janjikan kita bela2in rela jadi manusia dan bakal di siksa untuk apa? Sudah pasti karna kita yg menginginkan menjadi manusia demi masuk surga. Saya harap anda yg membalas komentar saya, 089627414000 nomor hp saya, saya siap berdebat secara logika
tapi kita masih diberi fitrah rasa kehambaan. کل مولود یولد علی الفطره
BalasHapusDari situ kita akan mula mencari definisi Tuhan yang sebenar dan pastinya tidak bertentangan dengan fitrah.
tesnya itu bukan hanya manusia yg berkehendak bebas menyembah Allah, namun manusia yang berkehendak bebas sebagai khalifah dimuka bumi. sebab itu tuhan hanya menyampaikan wahyunya melalui utusan yg dipilih.. you are a human, you can do anything and become anything.
BalasHapusSebelum semua tercipta Alloh menciptakan Nur Muhammad dimana dari Nur itu semua tercipta, ingatlah bahwa dari semua makhluk ada yang bernama Lauh Mahfudz dimana semuanya tercacat dengan indah tidak ada yg terlewatkan sedikitpun dari sekenario kehidupan di dunia ini yang dijalani manusia, semua sudah di tetapkan kalaupun ada tanya jawab antara Alloh dan Manusia itu juga sudah tercatat dalam lauh mahfudz sebagai ketetapanNya..
BalasHapusAlloh tidak akan pernah menyiksa manusia
itu ada dalam Al qur'an kalo tidak salah surah Ar-rum melainkan manusia sendiri yang menyiksa diri mereka sendiri
tahukan kalian apakah Surga dan Neraka itu ada, lalu mengapa kita beribadah ingin masuk surga, bukan karena Alloh? mana mungkin makhluk kembali ke makhluk? sedangkan surga dan neraka itu juga makhluk yang pasti binasa... bukankah Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun ( semua yg berasal dari Alloh akan kembali kepada Alloh ) tidak Innalillahi wa inna ilalJannati Wa Nar.
hakikat dari hidup ini adalah KESADARAN RASA KEPADA ALLOH.. jika hatimu sadar kepada Alloh tau semua tentang Alloh, mengenal dirimu sendiri, RASA RUH mu aktif kepada Alloh
sesungguhnya surga itu adalah saat hati dipenuhi dengan Alloh karna yg HAQ itu Alloh dan yg Bhatil itu selain Alloh, sehingga hatimu merasa tentram, nyaman, bahagia mesra dengan Alloh karna merasa dekat dengan Alloh, bukankah Alloh lebih dekat daripada urat leher manusia, dan ketika manusia didalam kesadarannya penuh dengan kekecewaan, keserakahan, ketamakan, kebencian, dendam, rakus,iri, dengki,tidak tentram hati, merasa sedih, ketakutan.. maka itulah rasa Neraka baginya...itu lah manusia yg senantiasa kesadarannya pada DUNIAWI, dunia ini ujiannNya ( Shirot Mustaqim ) sehingga sangat sulit dilaluinya karena manusia tidak bisa lepas kesadarannya terhadap DUNIAWI manusia menganggap dunia lebih utama Daripada Tuhannya, manusia menganggap tidak bisa hidup tanpa duniawi itulah artinya menuhankan Duniawi hatinya selalu bergantung pada duniawi
Alloh menyebutkan dalam surah Al Baqoroh
bagi manusia yg tidak ingin mengenal Alloh dan dirinya sendiri maka benarlah Alloh menutup Mata hatinya sehingga BUTA, Alloh menutup pendengaranya sehingg TULI selama hidupnya.... maksdnya BUTA akan jalan menuju Alloh , dan tuli akan jalan menuju Alloh...
maka didalam Kitab Al Hikam diterangkan janganlah beribadah tergantung pada Amalan, Yakni ibadah itu harus karena Alloh, karena jika yg sudah mengenal diri dan mengenal Alloh maka dia merasa segala sesuatu yg dikerjakan itu adalah ibadah karena Alloh selalu beserta dengannya didalam kesadarannya setiao detik dan waktunya
ini hanya pendapat saya