Kenapa Setan Mudah Mengganggu Manusia ? Jawabannya bisa kita temukan dengan mengkaji lebih dalam makna Qur'an Surat 114 (an Naas - Manusia).
Katakanlah,
“Aku berlindung kepada Rabb-nya manusia,.....Malik-nya
manusia,.... Ilah-nya manusia,....”
“Dari kejahatan bisikan yang tersembunyi.”
“Yang membisikkan kejahatan ke dalam shudur-nya manusia”
“Yaitu setan (pembisik) dari jenis jinn dan manusia”
Berikut penjelasannya
Berdasakan konteks ayat ayat di atas, penyebab utama kenapa setan mudah mengganggu manusia atau bahkan menghasut dan menjerumuskan manusia ke dalam kegagalan di dunia maupun akhirat, adalah karena tidak banya orang yang melindungkan dirinya kepada Rabb-nya manusia, dari kejahatan bisikan setan yang tersembunyi (tidak terdeteksi)
Kejahatan Bisikan Yang Tersembunyi
Bisikan kejahatan (syarri al was was) masuk dalam shudur (=dada = letak qolbu/akal pikiran) tanpa bisa terdeteksi alias tersembunyi (al khon naas). Sifat tersembunyi inilah yang membuat seseorang tidak menyadari bahkan ketika proses setan membisikkan kejahatan itu berlangsung. Seseorang yang berfikir melakukan kemaksiatan hanya merasakan bahwa pemikiran itu murni dari qolbunya sendiri, tidak sedikitpun mengira bahwa setan telah menghembuskan bisikan bisaikan kejahatan itu.
Dengan melindungkan diri kepada Allah Rabb-nya manusia, Malik-nya manusia, Ilah-nya manusia,..maka mekanisme bisikan setan itu akan di halangi oleh Allah dengan cara tak kalah lembut. Dengan melindungkan diri sungguh sungguh kepada Allah dari bisikan seperti ini, insyaallah lintasan pikiran, kata hati manusia, terhindar dari kesalahan, sehingga dengan mantap seseorang bisa melakukan sesuatu tanpa disertai keraguan.
Rabb, Malik, dan Ilah,.....beberapa sebutan untuk Allah yang menjelaskan Esensi Ketuhanan
Rabb, memiliki makna Sang Pencipta, Pemelihara, Pemberi Rizki dan Kehidupan
Malik, memiliki makna Sang Raja, yang perintahnya tidak bisa ditolak,
Keputusannya enjadi hukum mutlak yang mengikat.
Ilah, memilki makna, sesembahan, yang diandalkan, yang diikuti yang
dituruti dipatuhi ditaati.
Tiga makna itu yang diungkap dalam surat an naas untuk mengingatkan bahwa
Allah tempat manusia berlindung memiliki sifat sifat seperti di atas. Hanya
Allah yang memiliki sifat sifat Rabb, Malik dan Ilah itu sajalah yang pasti
memberikan perlindungan nyata dan cepat kepada manusia agar terhindar dari
kejahatan bisikan setan yang tidak terdeteksi.
Berapa banyak orang yang melindungkan diri kepada Allah?
Masing masing dari kita bisa menjawab. Nampaknya jika ada seribu orang
belum tentu ada satu,...yang benar benar melindungkan dirinya kepada Allah.
Tapi bukankan kebanyakan kaum muslimin terbiasa membaca surat ini?
Jawabnya "betul" tapi apakah ketika membacanya mereka meniatkan dalam
hati untuk melindungkan dirinya kepada Allah?.... Ini dia masalahnya.
Kebanyakan orang melafalkan ayat ayat itu persis sebagaimana seekor beo
melakukannya. Mereka membunyikan ayat Quran tanpa pernah tau maksudnya apa.
Bahkan banyak diantaranya yang menmperlakukan ayat quran sebagaimana sebuah
mantra, bim salabim,.. jika dirapalkan bisa begini begitu meski tanpa tau maknanya
apalagi mengamalkannya.
Makanya tak perlu heran kalau banyak terjadi orang atau ustad yang sudah
ribuan kali baca surat An Naas tetapi secara tidak disadari dia banyak
melakukan kemaksiatan berdasar bisikan setan yang tersembunyi itu,... artinya
dia tidak dalam perlindungan Allah.
Berarti Allah tidak mendengarkan doa dia dong?,... bukan begitu,... tetapi
sebenarnya dia tidak berdoa tidak berniat melindungkan diri kepada Allah,...
dia hanya membunyikan ayat ayat quran ,.... itu saja.
Lalu gimana dong?,... ya sekarang kan sudah tau,... tinggal ucapkan
"audzubillah (aku berlindung kepadamu Ya Allah),...minas syaithoni rrojiim
(dari syetan yang terkutuk),... sembari hati kita sepenuhnya tertuju kepada
Allah,....
mirip mirip curhat ke Allah,... gitu lah kira kira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel Ini Bagus (Good) atau Jelek (Bad)? Please Comment here