BUNUH DIRI Isra' Mi'radj PasangIklanGratis Hijriyah vs Masehi Muhammad dan Anemogamy PasangIklanGratis Alam Semesta Terbatas PasangIklanGratis

Kenapa Tidak Ikut Mekah dalam Penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal

Ada yang bertanya, "Kenapa Tidak Ikut Mekah dalam Penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal " Pertanyaan ini tidak terlalu bagus, bahkan kalau dilihat dari data pergerakan matahari bumi dan bulan, maka pertanyaaan tersebut terlalu "tidak cerdas" sehingga terkesan sangat tidak terpelajar. Mudah mudahan para ustadz terhindar dari pertanyaan semacam ini. kenapa demikian? berikut penjelasannya
Pertanyaan: jarak waktu antara melihat hilal dan sholat ied ada jeda waktu sekitar 12 jam, dari sekitar jam 18.00 sampai dengan jam 06.00 pagi. apakah dalam jeda waktu itu tidak diperbolehkan apabila kita juga mengikuti daerah di sebelah barat kita yang nyata-nyata telah melihat hilal. toh, sholat ied tidak dikerjakan pada saat kita melihat hilal itu kan ? akan tetapi dikerjakan esok paginya ?

Jawaban: ambil contoh 29Agustus=29Ramadhan. tgl 29agt (jkt pkl 18.00) belum lihat hilal.4jam berikutnya (jkt pkl 22.00) riyadh belum lihat hilal3jam berikutnya (jkt pkl 01.00 tgl 30 agt) London(29agtsore) belum juga lihat hilal3jam berikutnya (jkt pukul 04.00 tgl 30 agt) Buenos Aires(29agtsore) juga belum lihat hilal4 jam berikutnya (jkt pkl 08.00 tgl 30 agt) washington(29agtsore)ternyata MELIHAT HILAL
kalau ikut pendapat mas anonim atas saya maka kita ikut washington yang nyata nyata sudah melihat hilal toh?
coba perhatikan letak kesalahannya.
washington melihat hilal tgl 29agt sore maka esok hari tgl 30 agt pagi washington sholat ied.padahal berita tentang washington melihat hilal (tgl 29 agt sore 18.00 waktu washington), itu beritanya baru diterima jakarta pada tgl 30Agt pagi jam 08.00.
ketika penanya memutuskan ikut washington maka jam 08.00 tgl 30 agt itulah dia baru tau bahwa hari itu sholat ied. Apakah mas anonim mau sholat ied jam 08.00 aja?
itu belum apa apa. kalau ternyata washington sore 29 agt belum lihat hilal, tetapi baru 3jam kemudian hawai sore 29 agt melihat hilal, maka penanya baru bisa memutuskan sholat ied pada jam 11.00 tgl 30 agt waktu jakarta. Aneh bukan?

Related Post / Artikel Terkait:



8 komentar:

  1. justru yng "tidak cerdas" yng tdk ikut Makkah Mean Time,sebab logikanya,sebuah penanggalan itu dimulai ditempat wal penanggalan itu diadakan,bisa dibayangkan ketika 1 Muharram pertama kali dicatat,di negeri yng skrng ini bernama nusantara pastinya tidak mengenal sistem pencatatan ini,sebagaimana sebuah garis start awal pada sebuah pertandingan lari,maka garis awal dimulai dimana garis itu dibuat,masa pencatatan di mulai di senayan,di tempat lain klaim bahwa garis startnya di surabaya....? ini kan nggak logis,penanggalan hijriyah dimulai di tanah arab(saudi arabia skrng),pd saat itu dimulai di nusantara masih zaman batu jangan2,atau menggunakan sistem penanggalan yng lain,baru pada abad ke 15 nusantara mengenal ada sistem penanggalan lain yng memiliki 7 hari seminggu,12 bulan setahun,ada ketukan ramadhan,syawwal dst,pertanyaannya......? apakah logis setelah ratusan tahun kemudian,suatu daerah yng jauh dari tempat sistem penanggalan itu dibuat menyatakan bahwa merekalah yng menentukan garis startnya atau garis finishnya.....? jadi justru yng logis dan masuk akal adalah,kita cukup mengikuti saja siapa yng membuat standarisasi tsb,sbgmn kita mengikuti sistem komputer yng notabene bukan bangsa kita yng bikin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insha Allah tanggal 12 Juli 2014 sekitar jam 19:00 akan terlihat bulan purnama di Indonesia, khususnya Jawa Tengah, Kalau tanggal 13 Juli 2014 bulan sudah turun. Maka tanggal 12 Juli 2014 adalah hari ke 15 puasa ramadhan tahun ini

      Hapus
    2. Loh itungan sampeyan iki gmana toh.... bulan hijriah itu kan mulai masuknya saat maghrib....jd kalo purnama tgl 12 ya betarti puasa kita br 14... besoknya br 15.... sama spt awal bulan ramadhn..kalo maghrib tgl 1 ada hilal berati tgl 1 ramadhannya adlh tgl 2 besoknya kannnn???? Hayooooooo

      Hapus
  2. bahasa penulisan artikel dalam blog ini sungguh tidak cerdas, dan tidak bagus (n) kontennya juga ngalor ngidul. perbedaan 4 jam lebih dulu indonesia sama mekkah bukanlah suatu masalah yang besar. toh kalaupun mekkah sudah lihat hilal pukul 18 atau 23, masih ada waktu buat indonesia untuk dapat mempersiapkan shalat ied.

    BalasHapus
  3. Setuju sama bang nana ..... pukul 18 di mekah kurang lebih pukul 22 di indonesia ... masih banyak waktu untuk shalat tarawih (setelah shalat isya yang waktunya sangat panjang ) dan makan sahur

    BalasHapus
  4. ada yg nanya sama saya. Sholat sebelum ashar namanya sholat apa? kemudian saya bilang setelah ashar itu sholat maghrib. pertanyaannya pintarkah jawaban saya?

    BalasHapus
  5. Mohon maaf seblum nya, kalau menurut saya tdk semuanya argumen bagus,dan masuk akal semua. Cuma yg hrs d cari itu adlh kesepakatan, dlm menentukan tnggl berapa 1 romadhon,dan 1 syawalnya. Kembalikan lagi aja kpda al-quran,dan sunnah. Alloh menyuruh kahbah sbagai pusat peribadatan,dan juga penentuan penanggalan. Berdasarkan surat almaidah ayat 97. Mohon saudara ku sekalian lihat ayat itu. Itu Alloh swt yg memeritahkan nya. Jadi jngn branggapan agama islam bukan agama arab. Tetapi d arab ada penetpan yg mnjadi tempat ritual yg umat muslim seluruh dunia wajib menjalankan nya. Cotoh ibadah haji,dan penentuan tanggal hijriah. Kalau menurut saya umat muslim tdk akn bisa bersatu dlm menentukan tanggal kalau blm ada kesepakatan satu wilayah yg d tetapkn untuk memberikan kebijakan dlm menentukan tanggal hijriah.tnggl d butuhkan oleh umat manusia bukan cuma kelompok,golongan aliran,atw negara. Tapi ke butuhannya untuk seluruh manusia

    BalasHapus
  6. Beda pendapat itu sudah ada sejak jaman Rasul, dan akan terus ada sampai kiamat nanti, berargumen silahkan namun diakhir pendapat harusnya tdk menyalahkan orang lain dan merasa pendapatnya paling benar, ikuti saja pendapat yg menurut antum paling benar dan biarkan orang lain menentukan pilihannya sendiri.

    BalasHapus

Artikel Ini Bagus (Good) atau Jelek (Bad)? Please Comment here