Kuasakah Tuhan Menyiksa Nabi Nya Sendiri? Orang yang sudah mau nurut dan berbakti dengan ikhlas kepada Allah tetapi ternyata orang itu ditakdirkan sebagai penghuni neraka lalu disiksa oleh Allah,.... Kuasakah Allah melakukan hal demikian? Bukankah Allah Maha Kuasa? Bukankah Allah menentukan Takdir atas segala sesuatu?. Jawabannya adalah sebagai berikut
Kesalahan terbesar yang kita lakukan ketika membahas sifat sifat Allah adalah bahwa kita tidak konsisten merujuk pada penjelasan asli dari Allah sendiri mengenai hal ini. Banyak orang tahu bahwa Quran adalah sumber utama yang memuat penjelasan Allah tersebut tetapi ketika pembahasan berlangsung beberapa orang terjebak pada pembahasan salah satu sifat seraya meninggalkan keterangan mengenai sifat yang lain.
Pertanyaan yang menjadi judul posting ini juga merupakan wujud terjebaknya pemikiran pada satu sifat Allah yaitu Maha Kuasa, seraya mengabaikan keterangan mengenai sifat sifat Allah yang lain seperti Maha Adil dan Bijaksana, Maha Pengasih dan Penyayang, Maha Pengampun lagi Mensyukuri dsb.
Rincian ayat yang mendasari pembahasan tuntas masalah takdir sengaja ditulis menjadi beberapa posting terpisah agar pembahasan makna dan tafsirnya bisa lebih detail. Beberapa diantaranya dapat dibuka dalam judul berikut:
Jawaban atas Pertanyaan Utama
Setelah kita memahami mengenai beberapa sifat Allah yang dirinci dalam Al Quran maka dengan mudah kita bisa menjawab pertanyaan diatas sebagai berikut:
Pertanyaan: Kuasakah Tuhan Menyiksa NabiNya sendiri?
Jawabannya: Kuasa (karena dia maha Kuasa)
Jika pertanyaan tidak dilanjutkan maka selesai masalah. Tetapi jawaban tersebut menyimpulkan sesuatu yang janggal seperti ini "berarti Tuhan kejam dong? masa orang baik dan shalih seperti Nabi kok disiksa?"
Nah agar pertanyaan benar benar terjawab tanpa menyisakan kejanggalan maka jawaban lengkapnya adalah sebagai berikut:
Pertanyaan: Kuasakah Tuhan Menyiksa NabiNya sendiri?
Jawabannya:
Kuasa (karena dia maha Kuasa), tetapi Allah tidak mungkin melakukan hal demikian itu karena Allah Maha Adil dan Bijaksana.
Dengan Sifat Adilnya Allah tidak akan menyiksa orang yang tidak bersalah.
Dengan sifat Bijaksananya Allah pasti menilai seseorang dengan proporsi yang tepat tanpa salah sedikitpun.
Jika dia seorang Nabi Allah maka otomatis dia terlepas dari siksa oleh sebab Adilnya Allah.
Jawaban ini akan menjadi lebih panjang ketika kita sertakan beberapa sifat Allah yang lain, seperti Maha Pengampun, Maha Penyayang, Maha Teliti, Maha Menepati Janji dsb yang pada dasarnya semua sifat Allah itu menafikkan unsur unsur kezaliman. Artinya mustahil bagi Allah memiliki sifat zalim (karena zalim bertentangan dengan sifat sifat allah lainnya)
good explanation sob!!
BalasHapus