Makhluk apakah yang paling buruk di dunia? Jawaban bisa beraneka ragam. Namun keterangan paling akurat tentu saja hanya bisa kita dapatkan dari Tuhan yang menciptakan seluruh makhluk di alam semesta ini. Dalam Qur'an surah al Anfaal ayat 22 disebutkan bahwa makhluk paling buruk di dunia adalah mereka yang pekak, tuli, dan tidak mau mempergunakan akalnya untuk memahami kebenaran. Bagaimana penjelasannya?
Sesungguhnya seburuk-buruk makhluk pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak menggunakan akalnya (untuk memahami kebenaran)
(QS Al Anfaal ayat 22)
Ayat 22 menjelaskan bahwa mereka yang memiliki tabiat tak mau mendengar, atau pura pura mendengar Quran padahal mereka tidak mendengar sebagaimana diuraikan di atas, orang-orang seperti ini disebut oleh Allah sebagai seburuk buruk makhluk.
Frasa “syarrod dawaabi” bermakna seburuk-buruk makhluk melata (yang berjalan : seperti segala jenis hewan, manusia dan jin)
Frasa “shummun bukmun” meliputi pengertian tidak dapat merespon informasi menjadi ilmu yang bermanfaat bagi dirinya. Shumun bukmun merupakan istilah yang menggambarkan tidak bekerjanya indera pendengaran dalam memproses data yang berupa suara/ bahasa untuk dapat diolah dipahami oleh akal pikiran (hati).
Beberapa pakar menyebut fenomena ini mirip dengan sebuah robot canggih yang mengalami masalah pada perangkat identifikasi suara. Mestinya ketika disuruh menari dia langsung melakukannya, namun karena “pendengaran” nya bermasalah robot tersebut tidak merespon atau malah melakukan tindakan lain.
Orang yang dibacakan quran atasnya kemudian tidak mendengarkan atau tidak berusaha memahami sehingga tidak bisa mengambil manfaat dari ayat Allah, disebut sebagai seburuk buruk makhluk melata (ad dawaab). Artinya lebih buruk dari kerbau kambing monyet tokek kadal dll. Kenapa demikian? Karena diantara makhluk melata (hewan dan manusia), manusia dikaruniai pendengaran, penglihatan dan qalbu (akal pikiran).
Kalau hewan tidak bisa mengambil pelajaran dari apa yang dilihat dan didengarnya itu wajar. Kalau kambing tidak memahami ayat Quran itu normal. Tetapi kalau ada manusia tidak mendengar, tidak memahami ayat quran yang dibacakan atasnya dalam bahasa mereka sendiri, tentu sangat memprihatinkan.
Secara lengkap Allah melukiskan betapa manusia yang tabiatnya seperti itu mirip dengan hewan bahkan lebih buruk lagi.
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi) neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Al A’raaf 179)
Demikian penjelasan QS al Anfaal ayat 22. Semoga kita tidak termasuk seburuk-buruk makhluk di hadapan Allah.
Hendaklah Quran kita baca, kita perhatikan, kita pahami, kita yakini, kita amalkan. Jangan sampai tidak mendengarkan memperhatikan Quran, Jika sudah paham jangan sampai kita berpaling meninggalkan dan mengabaikannya.
Sebab kalau demikian maka kita termasuk seburuk buruk makhluk bahkan lebih sesat dari binatang ternak, naudzubillah min dzaalik
Semoga manfaat (by adil muhammadisa)
What you're saying is completely true. I know that everybody must say the same thing, but I just think that you put it in a way that everyone can understand. I'm sure you'll reach so many people with what you've got to say.
BalasHapus