Bagi manusia, haram hukumnya berpaling dari Quran. Kenapa? Berbeda dari binatang, manusia diciptakan Allah dilengkapi dengan pendengaran, penglihatan dan qalbun. Dalam pelajaran biologi hewan juga memiliki telinga dan mata, namun beberapa penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara indera manusia dan hewan. Khusus masalah qalbun (akal pikiran) para cerdik pandai sejak zaman Plato sampai hari ini meyakini bahwa akal pikiran ini merupakan pembeda paling hakiki yang dimiliki manusia. Bahkan dalam contoh contoh preposisi logika kerapkali dinukil kalimat "manusia adalah hewan yang berfikir (menggunakan akal fikiran)" Berdasarkan fakta ini manusia diharamkan berpaling dari ajaran Allah yang terkandung dalam Quran. Kalau hewan tak bisa memahami Quran,... itu biasa, tapi kalau manusia tidak mau mendengar, memahami ayat Quran,.. tentu tidak wajar.
Haram Berpaling Dari Allah
Karena sudah dikaruniai pendengaran penglihatan dan akal fikiran (qalbu) maka manusia tak sepatutnya berpaling dari Allah yang menciptakan mereka. Orang orang beriman diperintah secara khusus untuk taat Allah (taat Quran) dan taat Rasul (mengikuti perilaku Rasulullah), dan mereka dilarang berpaling dari Allah sebagaimana firman Allah dalam QS Al Anfaal ayat 20 :
Wahai orang orang yang beriman taatilah Allah dan RasulNya, dan janganlah berpaling dari Nya sedangkan kalian mendengar.
Taat kepada Allah dan RasulNya hukumnya adalah wajib. Artinya siapa saja yang taat mendapatkan balasan kebaikan di dunia dan akhirat, siapa yang tidak taat mendapat balasan keburukan di dunia dan akhirat. Ketika dibacakan ayat ayat Allah, orang merespons dengan 2 cara berbeda:
1. mendengar, memahami kemudian mengamalkannya
2. mendengar tetapi tidak berusaha memahami apalagi mengamalkannya.
Yang pertama merupakan sifat baik yang telah menjadi akhlak orang mu'min. Yang kedua, merupakan sifat buruk yang juga telah menjadi tabiat orang kafir dan orang munafik.
Perbedaan arti "Tasma'uun" dengan "Mendengar"
Kata “tasma’uun” mencakup pengertian “mendengar (hear)” sekaligus “mengerti/memahami (understand)”
Ketika ayat qur’an diperdengarkan, setiap orang dengan telinga normal akan mendengarnya, tak terkecuali hewan seperti sapi dan kambing yang memiliki telinga juga mendengar. Tetapi binatang tidak mengerti maksud bacaan tersebut apalagi menjadikannya pelajaran yang bermanfaat.
Jadi kalimat “jangan berpaling dariNya sedangkan kalian mendengar” tersebut mencakup pengertian sbb:
“Janganlah kalian berpaling/mengabaikan peringatan Allah (Qur’an), padahal kalian bisa mendengar dan memahami, (berbeda dari hewan ternak yang tidak bisa memahami bahasa atau kalimat)
Dalam Al A’raaf 179 Allah menyebut orang yang berpaling sebagai binatang ternak:
Mereka punya telinga tapi tak dipakai untuk memperhatikan ayat Allah. Mereka bagai binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi,.
Hi your information is very useful ....
BalasHapusWe are services web designing and online marketing @ www.webdragons.in/