Beberapa orang menengarai keberadaan campur tangan Dajjal Dibalik Kisruh POLRI vs KPK. Salah satu sifat mencolok Dajjal adalah bekerja tidak dengan satu tangan, tetapi selalu masuk dari semua lini untuk memastikan kepentingannya bisa terlaksana dengan "aman". Yang perlu kita ingat kembali adalah bahwa Dajjal adalah seorang tokoh brilian dengan pengalaman rekayasa sosial yang tak bisa diragukan. Umur yang panjang sejak 100 tahun sebelum Musa, hingga sekarang memberinya ilmu pengetahuan, pengalaman, dan kekayaan tak terhitung. Tentu saja itu semua menjadi sebuah kekuatan luar biasa untuk merancang, mengendalikan dan mengarahkan sebuah gerakan politik sosial, berskala internasional. Polisi vs KPK merupakan "instrumen" utama hukum di Indonesia. "The Big Boss" hanya perlu "membeli" keduanya untuk menjadi makhluk yang tak tersentuh hukum (the untouchable). Bagaimana penjelasannya?
Dongeng Klasik Gaya Mossad
Seorang intelektual muda masyhur mendapat beasiswa di salah satu universitas ternama Amerika. Menjelang kelulusan diadakan perta jamuan makan malam lengkap dengan acara sensual yang diperagakan para wanita cantik sampai sang intelektual muda jatuh dalam pelukan seorang wanita yang sebenarnya seorang agen Mossad. Aib besar yang direkam lengkap dalam sebuah kamar hotel ini keesokan harinya diperlihatkan kepada pemuda itu. Serta merta dia berang dan berusaha mengambil rekaman video itu untuk dibakar. Semua orang di ruangan itu tertawa dan mengatakan bahwa semuanya sudah terlambat. Rekaman itu sudah digandakan dan siap diedarkan ke seluruh dunia, terutama ke negara asal pemuda dimana dia dipuja dan disanjung. Berikutnya disodorkan daftar nilai sang pemuda selama kuliah, ada dua, nilai sebenarnya dan nilai rekayasa. Jika sang pemuda setuju membela kepentingan Mossad menggunakan gelar intelektual yang disandangnya, maka nilai rekayasa dengan predikat exelence akan disandangnya dan rekaman Aib akan disimpan rapat. Tetapi jika tidak, dia bisa memilih nilai sebenarnya yang jeblok atau rekaman yang menyebar seantero dunia atau kedua duanya. Dengan pressure semacam ini pemuda tak punya pilihan kecuali tampil sebagai orang tetap masyhur di negerinya tetapi sejatinya bekerja demi kepentingan Mossad yang tengah gigih menggerogoti bangsa nya. Dongeng klasik gaya Mossad ini sudah sering dikutip namun tetap penting diketahui untuk membantu kita memahami "drama' yang sebenarnya.Memasang Orang "Cacat" Sebagai Panglima
Dongeng di atas termasuk cara "mahal" untuk membeli "agen" yang bisa diandalkan. Satu cara yang lebih murah adalah memasang orang cacat sebagai panglima. Angkatlah "pembobol Bank" sebagai Gubernur Bank Sentral. Nobatkan "penyelundup vaksin" sebagai menteri Kesehatan, Angkatlah "perampok" menjadi kepala polisi. Data "kejahatan" menjadi kartu truf untuk memainkan para panglima agar bertindak sesuai "aturan" yang membela kepentingan Dajjal. Jika mereka mencoba menegakkan kebenaran yang menyerang kepentingan Dajjal maka dengan mudah kartu dibuka. Ketika sang panglima mengungkapkan kejujuran, tiba tiba hukum berbalik menetapkan sang panglima sebagai pesakitan berdasar kartu truf yang memang merupakan kumpulan data kejahatannya.
Mengerikan, Dajjaaaal.......!
BalasHapuskonspirasi
BalasHapus