Awalnya memang Santri itu berjanji mau menyatakan diri jadi pengikut Yesus dihadapan Pendeta, jemaat dan audiens gereja. Tetapi diluar dugaan kesempatan berbicara yang diberikan buat sang Santri menjadi bumerang bagi Pendeta. Dengan menempatkan Yesus dan Alkitab sebagai rujukan, sang Santri berhasil menggiring opini sehingga audiens yakin bahwa demi melaksanakan perintah Alkitab, demi mencontoh teladan Yesus maka sang Pendeta dengan "sukarela" atau bahkan dengan "semangat menggebu" ingin segera disunat. Bagi pembaca bisa merunut awal cerita dari episode 1, episode 2, episode 3, episode 4, hingga episode penyunatan sang pendeta kali ini. Konon Demi Yesus Dan Alkitab Pendeta Disunat Santri Dihadapan Jemaat Gereja Bagaimana detilnya?
Cuplikan episode sebelumnya:
Santri : Dahulu di zaman Yesus orang disunat dengan menggunakan pedang seperti ini (sambil mengeluarkan sebilah pedang panjang yang mengkilat tajam)..... atau kalau tidak ada ya bisa pakai parang seperti ini (sambil mengeluarkan sebilah parang karatan,.... orang orang tertawa cekikikan)
(konon ada beberapa hadirin yang memperhatikan pak pendeta seperti gemetaran ketakutan,... tapi mungkin saja itu pandangan subyektif mereka,.. karena sudah semestinya seorang pendeta bukanlah seorang penakut apalagi cuma soal sunat)
Santri : Orang boleh pilih pakai pedang tajam atau parang karatan,.......
(yang tertawa cekikikan serentak terbahak bahak melepaskan tawa yang sedari tadi ditahannya).... Tapi tenang, ini zaman kemajuan. Teman saya dukun sunat ini menawarkan metode sunat paling mutakhir. Tidak sakit bahkan konon tidak terasa apa-apa. Beberapa pasiennya ada yang bilang cuma terasa ketika dipegang pak dukun, selebihnya tidak terasa. Kalaupun terasa paling-paling seperti digigit onta,...
(yang tadinya terdiam jadi tersenyum, yang tadinya tersenyum jadi cekikikan, yang tadinya cekikikan jadi terbahak-bahak, yang tadinya sudah terbahak-bahak jadi terkekeh-kekeh)
(yang tertawa cekikikan serentak terbahak bahak melepaskan tawa yang sedari tadi ditahannya).... Tapi tenang, ini zaman kemajuan. Teman saya dukun sunat ini menawarkan metode sunat paling mutakhir. Tidak sakit bahkan konon tidak terasa apa-apa. Beberapa pasiennya ada yang bilang cuma terasa ketika dipegang pak dukun, selebihnya tidak terasa. Kalaupun terasa paling-paling seperti digigit onta,...
(yang tadinya terdiam jadi tersenyum, yang tadinya tersenyum jadi cekikikan, yang tadinya cekikikan jadi terbahak-bahak, yang tadinya sudah terbahak-bahak jadi terkekeh-kekeh)
Santri : Itu pasti testimoni dari mereka yang pernah........ digigit onta
(kali ini tak jelas lagi siapa yang cekikikan terbahak atau terkekeh,... semuanya secara ekspresif mengungkapkan kegelian tak terkira....)
(kali ini tak jelas lagi siapa yang cekikikan terbahak atau terkekeh,... semuanya secara ekspresif mengungkapkan kegelian tak terkira....)
Santri : Saya persilakan mas dukun sunat untuk membantu pak pendeta dibelakang,... kita bisa menunggu,... karena beliau rekan saya ini semboyan atau motto klinik sunatnya mirip Lang Ling Lung,...... Dukun Sunat.... Sunat Dalam Sekejap Bisa Ditunggu.....
(heboh hadirin menanggapi kelucuan suasana itu sudah mirip dengan pentas srimulat di ketoprak humor indosiar zaman dulu)
(Acara sempat break beberapa saat. Sambil menunggu sang pendeta disunat oleh rekan sang santri. Para jemaat belum reda tertawa dan berbisik seputar omongan santri yang menggelikan. Beberapa jemaat berkomentar katanya daripada mendengarkan khotbah mingguan yang membosankan mending ndengerin cuap-cuap santri kocak itu. Itung itung pelepas stress.)
(Beberapa saat kemudian sang pendeta muncul kembali bersama sang dukun sunat. Santri mengangguk kepada pendeta sembari mengacungkan jempol. Pendeta juga mengangguk dan mengacungkan jempol. Pertanda sudah berhasil "melewati masa pertarungan batin yang sulit" menghadapi sunat.)
Santri : Gimana pak pendeta? Sakit? (Pendeta menggeleng dan tersenyum)
Santri : Seperti diiris pedang, parang karatan atau digigit onta? (Pendeta tersenyum tanpa menggeleng)
Santri : Jadi bener seperti digigit onta? Onta yang mana? (Pendeta tertawa sambil menggeleng. Hadirin tak kuat menahan tawa. Sebagian bahkan tak kuat menahan tawa dan kentut sekaligus......tapi berita yang terakhir ini belum dipastikan validitasnya sebab tak ada yang secara resmi ditugaskan meliput apakah ada yang terkentut atau tidak)
Santri : Kita semua percayakan sepenuhnya pada ahlinya sunat, rekan saya ini saja. Tidak perlu diperlihatkan bukti sunatnya, kan? (hadirin tertawa lagi)
Santri : Yang jelas kita semua semakin yakin bahwa beliau bapak pendeta adalah benar benar pengikut Yesus sejati yang sungguh sungguh mempraktekkan ajaran Alkitab dengan sepenuh hati. Puji Tuhan,.... Hidup pak pendeta,...hidup para pengikut Yesus yang setia..... (Suara tawa berubah menjadi gemuruh teriakan puji Tuhan)
Santri : Sekarang marilah kita lanjutkan,...
bersambung
bersambung
He he lucu juga
BalasHapusmenarik gan two thumbs up
It was very useful for me. Keep sharing such ideas in the future as well. This was actually what I was looking for, and I am glad to came here! Thanks for sharing the such information with us.
BalasHapusamat lucu sih dan aneh pendeta mau dikerjain
BalasHapusApa anda keturunan abraham? Buat apa anda disunat kalau buķan keturunan abraham.
BalasHapusberati sebelumnya pendetaa itu bukan pengikut yesus,,,, waaah bahaya tuh kalo pendetanya begitu,,, apalagi jemaat nya,,, paraaah
BalasHapuskereeen,, baguuuus
BalasHapusNice Post.
BalasHapus123register provides domain, domain registration in
india,registers, domain registration in hyderabad.