Artikel ini adalah bagian 2 dari Judul Yang sama karena pembahasan topik tersebut terpaksa agak panjang. Dalam tulisan sebelumnya telah disampaikan pengertian umum Isra' Mi'raj merujuk pada Surah Al Isra dan Surah An Najm dalam Al Quran. Berikutnya kita bisa sejenak merenung seberapa dahsyat sebenarnya peristiwa Isra' Mi'raj yang dialami junjungan kita Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Salam. Kecepatan sehebat apa yang membawa beliau dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha lalu ke Sidratil Muntaha dalam waktu kurang dari satu malam. Kecepatan Cahaya? atau lebih cepat lagi? Lantas dimanakan batas alam semesta yang diisyaratkan dalam istilah sidratil muntaha?
Ainul Yaqin (Keyakinan Empiris) Soal Kedahsyatan Alam Semesta
Secara langsung Rasulullah benar-benar telah melihat betapa Masjidil Haram, Masjidil Aqsa, serta bumi ini yang sangat besar untuk ukuran manusia, hanyalah sebuah titik seumpama debu yang tidak berarti dibandingkan jagat raya langit ciptaan Allah
Masjidil Aqsa dari ketinggian 5 km
Jika saja kaum muslimin mau mengembangkan isyarat sains teknologi yang termuat dalam ratusan ayat Quran hingga menjadi yang terdepan dalam penguasaan teknologi mutakhir, bukan tidak mungkin sekarang ini kajian mengenai Isra’ Mi’raj bisa diselenggarakan di dalam pesawat dan stasiun ruang angkasa sembari melihat langsung jagat raya ciptaan Allah ini dengan menggunakan teleskop Hubble maupun kamera dari pesawat ekspedisi tanpa awak, yang di kirim ke arah matahari atau ke arah planet terluar.
Teleskop Hubble Sang Pengamat Alam Semesta
Teleskop Hubble yang merupakan salah satu teleskop paling canggih yang pernah dibuat manusia berhasil mengabadikan foto foto bintang, galaksi dan banyak sekali fenomena langit jauh yang “maha dahsyat”.
Salah satu foto terbaik hasil teleskop Hubble
Seorang ulul albab yang senantiasa memikirkan penciptaan langit dan bumi sudah semestinya melakukan pengamatan atas fenomena alam semesta dengan mengembangkan perangkat pengamatan super canggih semacam ini, sehingga lebih akurat dalam menjelaskan pengertian ayat ayat Quran tentang bumi (ardli), langit (sama’i), matahari (syams) dan bulan (qomar), bintang (najm), planet (kawakib),
Kecepatan Cahaya Kecepatan Malaikat Kecepatan Isra' Mi'raj
Umat Islam saat ini bisa langsung merujuk ayat-ayat tersebut untuk menemukan hikmahnya. Beberapa ulama menyebut dua hal penting yang perlu diperhatikan yaitu kecepatan cahaya dan batas terluar alam semesta.
Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian dari Masjidil Aqsa ke Sidratil Muntaha, jarak yang tak terkira jauhnya ditempuh bolak balik hanya dalam satu malam, mengisyaratkan sebuah kecepatan fantastis yang belum didefinisikan oleh para ilmuwan. Kecepatan cahaya dipercaya sebagai kecepatan tertinggi yang dapat teridentifikasi. Dalam satu detik, cahaya melaju sejauh 300 ribu km (7 kali keliling bumi). Namun beberapa peneliti baru-baru ini menemukan adanya partikel yang bergerak melampaui kecepatan tersebut.
Salah satu kendala terbesar bagi kecepatan pergerakan benda di muka bumi adalah masalah gravitasi. Jika kaum muslimin mampu mengembangkan teknologi penerbangan yang mampu mengatasi hal ini, kita akan memiliki pesawat dengan kecepatan fantastis sebagaimana pergerakan benda-benda langit yang berada jauh dari pengaruh gravitasi bumi. Setidaknya bisa terkuak rahasia kecepatan pemindahan singgasana ratu Balqis oleh salah seorang pembantu Nabi Sulaiman sebagaimana disebut dalam QS 27 An Naml : 40
Berkatalah salah seorang yang dikaruniai Ilmu dari Kitab Allah, “Saya akan membawakanmu singgasana itu sebelum berkedip matamu”
Nice Post I Like
BalasHapussubhanaulah mind blowing banget., ini yang saya suka dari islam membawa bukan hanya sekedar keyakinan dan hayalan namun fakta logika dan sainspun begitu di perhatikan alhamdulilah
BalasHapus