Jagat Maya kembali digelitik dengan heboh surat Lia Eden buat Ahok dan Jokowi. "Dan kini sampailah penyajian bukti kebenaran itu sedang kami persiapkan melalui pewasiatan Tuhan ini dan bukti pengangkatan para Rosul Eden ke surga utama nanti", tulis Lia Eden dalam suratnya. Wanita bernama asli Lia Aminudin itu memang selalu "tampil" penuh percaya diri sebagai Rosul Tuhan untuk "menyelamatkan" dunia. Bahkan layaknya seorang Nabi yang diutus, pimpinan Sekte Kerajaan Tuhan itu mengabarkan "berita ghaib" akan datangnya gempa yang akan menghempaskan Jakarta penghujung Mei 2015 setelah dia dan rosul rosul Eden terbang ke surga darussalam menggunakan piring terbang bersama malaikat Jibril. Sebagian orang merasa tergelitik, sementara yang lain ikut heboh, apalagi surat rosul Lia Eden itu tak cuma dikirim buat Ahok dan Jokowi tetapi juga ke beberapa media pada malam keramat yaitu malam Jum'at. Bagaimana ceritanya?
Surat Lia Eden untuk Ahok diantar pada Kamis malam 28 Mei 2015. Kabarnya surat itu dikirim beberapa copy kepada beberapa pihak secara bersamaan pada malam jumat itu juga. Amplop surat yang beraroma melati seolah disengaja untuk menghadirkan suasana sakral.
Tidak hanya itu redaksi suratnya pun menggunakan kalimat kalimat ala kitab suci atau sabda seorang nabi. Pada sudut kanan bawah wanita yang pernah mendekam di penjara dalam kasus penistaan agama ini mencantumkan tanda tangan plus status dirinya sebagai orang yang menuliskan pesan yang disampaikan oleh Jibril Ruhul Kudus.
Menanggapi hal ini beberapa anggota DPR mendesak POLRI untuk segera menangkap Lia Eden karena dianggap telah meresahkan masyarakat. Beberapa kalimat yang ditulisnya dalam surat tersebut seputar Malaikat Jibril, Piring Terbang, Ancaman Gempa untuk Jakarta, pemindahan rencana surga dari Jakarta ke surga darussalam, dsb, dapat ditengarai sebagai delik kebohongan publik yang bisa menyeret pelakunya kembali ke dalam penjara.
Dari beberapa kalimat dalam surat itu juga, beberapa pihak menengarai adanya ketidakwajaran dalam diri wanita yang singgasana kebesaran dan pakaiannya mirip dengan rahib atau pemimpin suci beberapa agama ini.
Ahok sendiri, keesokan harinya Jum'at 29 Mei, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya surat tersebut, namun mengaku enggan membacanya. "Kalau saya baca nanti saya ketularan jadi pengikutnya?", kata Ahok sembari tertawa. Bagaimana dengan anda? Percaya, tertawa atau ?..... ada ada saja.
Orang gila, cocoknya bukan dipenjara tapi masuk rsj
BalasHapusHey keep posting such good and meaningful articles.
BalasHapus