Kenapa Orang Kafir Tak Paham Quran

Kenapa sih orang kafir tak paham Quran? Logika kebenaran Quran teramat mudah dipahami oleh siapapun. Tetapi orang orang kafir menolaknya dengan berbagai alasan. Sebagian mengaku tak paham, sebagian mengaku tak mendengar, sebagian mengaku tak bisa membaca, sebagian mengaku paham tapi tanpa secuilpun sikap yang membuktikan bahwa mereka paham. Padahal Quran dibacakan atas mereka bukan hanya bahasa arabnya tetapi juga dibacakan terjemah nya dalam bahasa mereka sendiri. Tetapi kenapa tetap saja orang kafir tak paham Quran? Meskipun mereka punya seribu alasan, ternyata Quran menegaskan bahwa Allah tahu penyebab sebenarnya, sebagaimana disebut dalam Quran Surah Al Anfaal  ayat 23. Berikut penjelasannya

Tidak Ada Kebaikan Dalam Diri Mereka

Penyebab utama mereka "tidak bisa" memahami Quran adalah karena sebenarnya tidak ada kebaikan dalam diri mereka, tidak ada niat baik dalam hati mereka, dan Allah sangat tahu masalah ini. Allah berfirman dalam QS al anfaal 23:

Dan sekiranya Allah mengetahui dalam diri mereka ada kebaikan tentu Dia jadikan mereka dapat mendengar, dan kalau Dia jadikan mereka mendengar niscaya mereka berpaling, dan (memang) mereka adalah al mu'ridluun (orang yang suka memalingkan diri dari kebenaran)

Allah sangat tahu bahwa orang yang tidak mendengar, tidak memahami Quran, bukan karena mereka tidak memiliki kemampuan mendengarkan dan memahami. Mereka sama dengan manusia lain yang diberi pendengaran, penglihatan dan akal pikiran (hati/qalbun), yang jika mereka mau bisa digunakannya untuk memahami kandungan Quran. Akan tetapi memang mereka tak sedikitpun punya keinginan untuk melakukannya.

Sebagian mereka takut kalau paham Quran, nanti harus mengubah cara pikir, keyakinan atau kebiasaan lama yang bertentangan dengan Quran. Sebagian lagi memendam kebencian atau kekesalan karena dengan banyaknya orang mengamalkan Quran ternyata kepentingan ekonomi / politiknya menjadi terganggu.

Beberapa musuh Islam mengira kalimat “sekiranya Allah tahu” sebagai informasi bahwa Allah tidak maha tahu. Alih-alih ingin menunjukkan kecerdasan dirinya namun yang terjadi justru membuktikan betapa lemahnya cara mereka membaca teks dan memahami kalimat.

 Yang benar ayat tersebut harus dipahami meyeluruh sebagai berikut :

Sekiranya Allah tahu dalam diri mereka ada kebaikan...(.jika memang benar ada kebaikan dalam diri mereka,) ....... tentu  Allah jadikan mereka dapat mendengar.... (pasti mereka mau mendengarkan dan mau memahami Quran yang dibacakan kepada mereka).

(Nah, kenyataannya mereka tak mau mendengar apalagi memahami, itu berarti sejatinya mereka memang tak sedikitpun punya niat baik / tak ada kebaikan sedikitpun dalam diri mereka)

Dan jika Allah jadikan mereka mendengar..... (jika mereka mau mendengarkan dan  memahami maknanya).... niscaya mereka berpaling...... (mereka tak akan meyakini dan mengamalkan apa yang dipahaminya itu).... kenapa demikian?... Karena mereka adalah al Mu’ridluun....... (karena mereka sejatinya memang orang yang suka berpaling dari kebenaran).... Daripada mengikuti kebenaran Quran, mereka lebih suka berpaling meninggalkannya demi menjaga keyakinan lama, kepentingan ekonomi politiknya, hobi dan kebiasaannya,.

Demikian penjelasan QS al Anfaal ayat 23. Semoga kita tidak termasuk seburuk-buruk makhluk di hadapan Allah. 

Hendaklah Quran kita baca, kita perhatikan, kita pahami, kita yakini, kita amalkan. Jangan sampai tidak mendengarkan memperhatikan Quran, Jika sudah paham jangan sampai kita berpaling meninggalkan dan mengabaikannya. 

Sebab kalau demikian maka kita termasuk seburuk buruk makhluk bahkan lebih sesat dari binatang ternak, naudzubillah min dzaalik