Laman

Cara Mudah Menjadi Imam Sholat di Masjid

Bagi sebagian orang menjadi imam sholat jamaah di masjid merupakan "cita-cita" bahkan pada tingkat tertentu seringkali posisi imam masjid menjadi rebutan sebagaimana orang bersaing mendapatkan kursi di DPR. Kalau untuk menjadi Imam yang beneran tentu harus melalui proses yang cukup panjang sejak dari menghafal surah, perbaikan bacaan, menambah ilmu quran dan perbaikan perilaku sehari hari, ditambah aktif di masjid. Akan tetapi ada cara instan yang mudah untuk menjadi imam sholat berjamaah di masjid. Apapun kondisi anda sekarang anda bisa terpilih menjadi imam sholat berjamaah di masjid. Nah gimana caranya?

Cara cara ini insyaallah akan berhasil membuat anda dipersilakan untuk menjadi Imam sholat berjamaah di masjid, meskipun ilmu anda pas pasan. Trik trik yang dilakukan seluruhnya berdasarkan penampilan luar karena “kesan pertama selalu menggoda”. Tentu saja tulisan ini tidak bermaksud mengajak anda menjadi kaum munafik yang menyamar sebagai orang sholeh, tetapi dengan mencoba kiat kiat ini kita akan tahu betapa mudahnya kemunafikan menjangkiti kita dengan tampilan “kesholehan” sehingga masyarakat menganggap kita sholeh padahal kedudukan dihadapan Allah sangat memprihatinkan.

Tampilan Ustad

Anda cukup memakai celana panjang plus baju gamis (koko). Kalau mau lebih lengkap pakailah peci melayu. Kalau mau lebih mantap gantilah peci melayu dengan kopiah haji. Tampilan ustad mungkin mirip dengan yang diperagakan ustad ustad yang sering tampil di tv

Tampilan Haji

Tampilan haji hampir mirip dengan tampilan ustad tetapi celana panjang anda mesti diganti dengan sarung. Kalau mau lebih kuat kesan hajinya pilih warna serba putih baik baju koko, sarung maupun kopiahnya. Nah kalau mau lebih “haji” lagi, baju dan sarungnya diganti dengan jubah panjang terusan. Untuk warna selalu warna putih bersih akan lebih berkesan haji beneran.

Tampilan Kiyai

Tampilan kiyai merupakan tampilan paling sering membuat seseorang dipersilakan menjadi imam. Jika anda sudah lengkap berpenampilan haji, dengan menambahkan asesoris sorban dan tasbih yang anda putar biji tasbihnya sembari berdzikir tiap saat, maka anda akan dilihat orang lain layaknya seorang kiyai. Beberapa kalimat dzikir yang sesekali terdengar kemudian menghilang akan menambah mantab penampilan kiyai yang anda perankan. Kalau sudah begini orang tak akan ragu mempersilakan anda maju sebagai imam sholat berjamaah di masjid

Pilih Masjid Yang Kita Tidak Dikenal

Tiga penampilan yang diuraikan di atas tidak akan berpengaruh jika para jamaah masjid adalah orang orang yang mengenal anda. Ibaratnya orang udah tau "dapur"nya atau udah pegang "kartu"nya. Apalagi kalau orang orang mengenal anda sebagai orang "abangan" yang tidak fasih, atau tak pernah sholat. Atau anda dikenal sebagai orang yang berakhlaq, -maaf- "tidak baik", tentu penampilan tidak akan mengubah persepsi orang terhadap anda. Oleh karenanya kita mesti memilih masjid yang kita tidak dikenal oleh jamaah di situ. Jadi semua orang hanya melihat baju sarung kopiah sorban dan tasbih kita.


Pilih Masjid Yang Tidak Punya Imam Tetap

Tampilan mantab, mesjidnya pun jauh dari tempat tinggal kita sehingga tak seorang jamaahpun mengenali kita,  tapi kalau Masjid itu sudah memiliki imam tetap, tidak mungkin kita dipersilakan menjadi imam. Masjid masjid resmi seperti masjid balai kota, masjid provinsi, masjid nasional, biasanya sudah ada imam tetap untuk sholat lima waktu. Masjid pesantren, Ormas islam dan instistusi juga biasanya sudah ada imam tetapnya. Jadi pilihlah masjid selain tipe di atas. Masjid masjid musafir pinggir jalan raya, pom bensin, rest area dan masjid lain yang biasa dipakai singgah orang umum biasanya tidak punya imam tetap. Nah di masjid seperti inilah kemungkinan besar penampilan kiyai akan membuat orang mempersilakan kita menjadi imam.

Pilih Waktu Sholat Dhuhur dan Ashar

Kenapa harus waktu sholat dhuhur dan ashar? Karena sholat berjamaah selain dua waktu itu bacaan Fatihah dan suratan nya dikeraskan. Jadi kalau kita belum fasih mending jangan deh. Kalau sudah fasih tentu saja tak apa, malahan bisa sebagai latihan. Tapi hati hati, rasa grogi bisa membuat kita lupa apa yang sudah kita hafal.

Datang Lebih Awal

Usahakan datang lebih awal sehingga orang sudah melihat kita sebelum sholat wajib di mulai. Kita sholat sunat qobla (sebelum sholat wajib) dua rakaat. (ctt: untuk sholat ashar ada yang berpendapat tidak ada qobla ashar, jadi lihat dulu orang orang di situ pada sholat sunnat gak, kalau enggak ya jangan). Jangan datang setelah iqomat dikumandangkan karena biasanya orang orang sudah mulai memilih satu diantara mereka sebagai imam. Apalagi kalau anda datangnya sesudah imam takbir. Kan tidak mungkin imam diganti. Kecuali kalau imamnya kentut, itupun yang mengganti biasanya dari shof pertama belakang imam percis.


Pilih Posisi

7 komentar:

  1. ha ha ha artikel gendheng
    lucu juga gan

    BalasHapus
  2. Hahahaa....gak segitunya kali. Tapi cukup bikin senyum-senyum.

    BalasHapus
  3. Saya selaku mahasiswa Sastra Arab Universitas Hasanuddin ingin mengkritik sedikit. Ustadz itu adalah panggilan untuk seseorang yang bergelar Professor.

    BalasHapus
  4. artikelnya lucu sekali :)

    BalasHapus
  5. tingkatkan ilmu...

    BalasHapus
  6. http://steam-wallet.steam-key-giveaway.com/?ref=edBGNR5ab

    BalasHapus

Artikel Ini Bagus (Good) atau Jelek (Bad)? Please Comment here